Baja Hadfield yang memiliki sifat ketangguhan dan keuletan tinggi banyak diaplikasikan sebagai komponen wesel dalam perlintasan kereta api. Namun terdapat tantangan bagi industri dalam negeri dalam pembuatan komponen wesel. Terdapat syarat teknis untuk komponen wesel di Indonseia dan Eropa yaitu harus memiliki nilai kekerasan minimum 350 HB (370 HV) dan struktur mikro terdiri dari fasa austenit yang terbebas dari keberadaan karbida. Dalam penelitian ini, baja Hadfield yang dibuat melalui proses pengecoran dengan komposisi kimia mengikuti standar ASTM A128 Grade C dilakukan proses solution treatment dengan variasi temperatur austenisasi untuk mengetahui pengaruh temperatur austenisasi terhadap keberadaan karbida dan ukuran butir yang akan mempengaruhi sifat mekanik. Setelah didapatkan temperatur austenisasi yang optimum terhadap kekerasan, impak, dan keberadaan karbida, dilanjutkan dengan proses aging dan karburisasi untuk meningkatkan kekerasan pada baja Hadfield. Berdasarkan hasil penelitian, proses solution treatment pada baja Hadfield dalam hasil pengecoran dapat melarutkan karbida sehingga struktur mikro di dominasi oleh fasa austenit yang stabil di temperatur ruang. Selain itu, solution treatment menjadikan baja Hadfield menjadi lebih tangguh. Ketangguhan paling optimum dan kekerasan yang tidak terlalu rendah dihasilkan pada temperatur austenisasi 1150°C yaitu ketangguhan 136,94 Joule/cm2 dan kekerasan 22,98 HRC. Kemudian dengan proses aging selama 2 jam dengan pendinginan udara dapat meningkatkan kekerasan dan ketahanan aus. Tempeatur aging yang menghasilkan kekerasan dan ketahanan aus paling optimum yaitu pada temperatur 550°C, tetapi kenaikan kekerasan dan ketahanan aus ini diikuti dengan penurunan ketangguhan pada baja Hadfield. Perubahan sifat mekanik tersebut dikarenakan munculnya presipitat karbida. Sementara itu, proses karburisasi dapat merubah struktur mikro pada permukaan sampel sehingga dapat meningkatkan kekerasan sampai 12,3% di permukaan hingga kedalaman 450?m.