Demi menjaga kualitasnya, vaksin Covid-19 disimpan pada suhu yang berbeda-beda seperti pada suhu 2 C s/d 8 C untuk Sinovac, suhu -25 C s/d -15 C untuk Moderna, dan suhu -90 C s/d -60 C untuk Pfizer. Vaksin dapat pula diturunkan suhunya ke suhu yang lebih tinggi (i.e., suhu alternatif) dengan catatan umur vaksin menjadi lebih pendek, sebagai contoh Pfizer dapat diturunkan suhunya ke -25 C s/d -15 C meski hanya bertahan 2 minggu. Kementerian Kesehatan menyampaikan terjadi kekurangan kapasitas penyimpanan vaksin Covid-19 di Instalasi Farmasi Provinsi. Penelitian ini memfokuskan pada analisis dan identifikasi peningkatan kinerja rantai distribusi vaksin Covid-19 dengan mempertimbangkan aspek kapasitas penyimpanan di Instalasi Farmasi dengan studi kasus Provinsi Jawa Tengah. Penelitian ini menggunakan metode observasional kuantitatif, dengan teknik pengumpulan data menggunakan instrumen wawancara, observasi, dan studi dokumenter. Pengumpulan data pada penelitian ini menggunakan data primer, seperti kapasitas alat penyimpanan untuk mengetahui berapa jumlah vial vaksin yang bisa disimpan pada suhu (2 C s/d 8 C, -25 C s/d -15 C, dan -90 C s/d -60 C), catatan kedatangan dan jumlah pengiriman vaksin untuk mengetahui jumlah vaksin yang melebihi kapasitas alat penyimpanan.
Dari proses penelitian ini dapat diketahui bahwa sempat terjadi kekurangan tempat penyimpanan vaksin pada Instalasi Farmasi studi kasus yang menyebabkan vaksin diturunkan suhu penyimpanannya ke suhu alternatif vaksin dan vaksin disimpan di luar Instalasi Farmasi Provinsi seperti Rumah Sakit Provinsi. Peningkatan kinerja dari rantai distribusi vaksin Covid-19 dianalisis dengan menetapkan fungsi objektif yaitu meminimalkan jumlah vaksin yang melebihi kapasitas penyimpanan dengan constrain total harga dan biaya operasional alat penyimpanan yang paling murah. Beberapa variabel yang dievaluasi adalah mempercepat jadwal pengambilan dan mengubah jumlah pengambilan vaksin, menambah kapasitas alat penyimpanan, dan membuat hub baru pada Instalasi Farmasi level Provinsi.