digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

ABSTRAK Habil Hidayat
Terbatas  Alice Diniarti
» Gedung UPT Perpustakaan

COVER Habil Hidayat
Terbatas  Alice Diniarti
» Gedung UPT Perpustakaan

BAB1 Habil Hidayat
Terbatas  Alice Diniarti
» Gedung UPT Perpustakaan

BAB2 Habil Hidayat
Terbatas  Alice Diniarti
» Gedung UPT Perpustakaan

BAB3 Habil Hidayat
Terbatas  Alice Diniarti
» Gedung UPT Perpustakaan

BAB4 Habil Hidayat
Terbatas  Alice Diniarti
» Gedung UPT Perpustakaan

BAB5 Habil Hidayat
Terbatas  Alice Diniarti
» Gedung UPT Perpustakaan

BAB6 Habil Hidayat
Terbatas  Alice Diniarti
» Gedung UPT Perpustakaan

PUSTAKA Habil Hidayat
Terbatas  Alice Diniarti
» Gedung UPT Perpustakaan

Klasifikasi sumber daya berdasarkan Standar Nasional Indonesia (SNI) merupakan acuan untuk pengklasifikasian sumber daya batubara yang kini digunakan di Indonesia berdasarkan kompleksitas geologi serta geometri pengeboran berupa spasi lubang bor. Namun, perlu dilakukannya kajian lebih lanjut terkait kompleksitas geologi seiring dengan perkembangan keilmuan geologi dalam dunia eksplorasi pertambangan, yang kemudian dikaitkan dengan parameter data kuantitas batubara berupa ketebalan lapisan juga data kualitas batubara berupa Calorific Value, Ash, Fixed Carbon, Inherent Moisture, Total Sulfur, dan Volatile Matter. Spasi rata-rata lubang bor existing merupakan variabel yang digunakan dalam analisis sebaran data bor. Pengaruh kompleksitas geologi pada daerah penelitian termasuk ke dalam kompleksitas sederhana serta merupakan klasifikasi sumber daya terukur berdasarkan klasifikasi sumber daya yang diperoleh dari spasi lubang bor exisiting. Global Estimation Variance (GEV) merupakan pendekatan yang digunakan dalam analisis spasi lubang bor yang bertujuan untuk mengetahui spasi lubang bor optimum dari Seam X. Pada saat mengestimasi digunakan pendekatan blok dua dimensi dengan ukuran blok 100x100 m, 200x200 m, 300x300 m, 400x400 m , 500x500 m, 1000x1000 m, 1500x1500 m. Hasil dari perhitungan GEV dipergunakan untuk mendapatkan nilai relative error yang kemudian disesuaikan dengan klasifikasi error, dimana 0-10% untuk sumber daya terukur, 10-20% untuk sumber daya tertunjuk, 20-50% untuk sumber daya tereka. Pada daerah penelitian yang termasuk ke dalam Formasi Balikpapan didapatkan hasil spasi lubang bor optimum sebesar 350 m untuk sumber daya terukur, 650 m untuk sumber daya tertunjuk, dan 1400 m untuk sumber daya tereka.