digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

Kehilangan Produksi adalah proses dalam operasi minyak dan gas bumi yang tidak dapat dihindari termasuk di lapangan X. Lapangan X adalah lapangan tua yang sudah berproduksi lebih dari 50 tahun dan saat ini berproduksi dengan rata-rata kehilangan produksi harian sekitar 4% dari produksi totalnya akibat sumur yang mati. Sebagian besar sumur yang mati ini karena 2 alasan Utama: pekerjaan proaktif atau sengaja mematikan sumur untuk meningkatkan kinerja sumur seperti penggantian pompa, kerja ulang atau stimulasi sementara pekerjaan reaktif adalah kejadian sumur mati tidak disengaja karena kegagalan pompa, energi listrik yang terputus, pipa bocor dan lain-lain. Kondisi saat ini kehilangan produksi paling banyak disebabkan oleh sumur mati reaktif karena kegagalan pompa. Tapi kenyataanya laju kegagalan pomp sudah cukup rendah sekitar 0.2 kegagalan pertahun atau dengan kata lain kegagalan pompa terjadi di setiap sumur rata-rata terjadi setelah 5 tahun atau setara dengan 1600 hari jarak antar kegagalan. Karena produksi di lapangan X ini cukup besar dan termasuk lapangan besar di Indonesia maka kehilangan sebanyak 4% ini cukup mendapatkan perhatian karena volume kehilangan produksi hampir setara dengan produksi lapangan kecil lainnya di Indonesia. Sebetulnya 4% ini sudah merupakan hasil dari perjalanan Panjang efisiensi operasi di lapangan X. Dengan permintaaan minyak yang terus meningkat, Apakah angka 4% ini sudah cukup rendah ? Apakah 1% dapat dicapai ? Cara mudah untuk menganalisa peluang ini adalah dengan melakukan studi komparasi dengan lapangan sejenis di seluruh dunia dan Analisa statistik terhadap kinerja lapangan X sampai ke alasan-alasan penyebab kehilangan produksi tersebut. Kebaruan yang ditawarkan adalah menganalisa peluang ini dengan membangun model sederhana dan model regresi menggunakan Phyton (RMP). RMP dipilih karena lapangan X ini memiliki data yang cukup banyak dan dapat dilakukan. Hasil dari Analisa ini kemudian diverifikasi dengan kemungkinan untuk dapat dikerjakan, situasi, lingkungan atau kondisi opearsi yang diperlukan untuk memenuhi potensi perbaikan dibanding dengan kondisi saat ini kemudian dianalisa dan dihitung termasuk implikasi ekonomis. Hasil dari Analisa menunjukkan bahwa lapangan X menunjukkan kemungkinan perbaikan mencapai 1% dengan kondisi tertentu dan pastinya memerlukan biaya tambahan sangat besar dan berpotensi kelebihan sumberdaya. Hasil Analisa ekonomis dengan potensi dinamika harga minyak akan menjawab kemungkinan untuk implementasi sampai penurunan 1%.