Penggunaan air untuk keperluan pertanian memiliki persentase sebesar 70% dari
penggunaan air secara global (Winpenny dkk, 2010). Peningkatan populasi
penduduk mendorong perubahan penggunaan lahan di kawasan pertanian dan
sekitarnya menjadi wilayah pemukiman dan industri. Perubahan ini tidak hanya
berdampak pada kuantitas air yang digunakan, seperti debit, tetapi juga
berpengaruh terhadap penurunan kualitas air irigasi. Penelitian mengenai dampak
perubahan tata guna lahan terhadap kualitas air irigasi masih jarang dilakukan, oleh
karena itu hal tersebut menjadi tujuan dari penelitian ini. Penelitian mengambil
lokasi di Kecamatan Soreang yang merupakan Ibu Kota Kabupaten Bandung
dengan perkembangan infrastruktur yang pesat. Penelitian dilakukan dengan
melalui tahap observasi lapangan, pengambilan sampel air dan analisis parameter
kualitas air di laboratorium.Pengambilan sampel air dilakukan pada 30 titik yang
tersebar pada 2 Daerah Irigasi (D.I.) yaitu, D.I. Cibeureum dan D.I. Leuwikuray.
Hasil analisis laboratorium kemudian dibandingkan dengan baku mutu sesuai
Peraturan Pemerintah Nomor 22 Tahun 2021 kelas II dan Kriteria Mutu Air Irigasi
Litbang SDA Tahun 2014. Setelah itu dilakukan penentuan status mutu air dengan
menggunakan metode indeks pencemaran. Berdasarkan hasil pengolahan data
menunjukkan bahwa pada lokasi penelitian terdapat beberapa parameter yang
melampaui baku mutu yakni DHL, TDS, TSS, BOD5, COD, DO, SAR, %Na, RSC,
Amonia, Sulfat, Minyak dan Lemak, Surfaktan, Klorida serta E.coli. Hal tersebut
sejalan dengan hasil observasi di lapangan yang menunjukkan bahwa di sekitar
saluran irigasi terdapat suplesi dari limbah domestik, limbah industri, dan limbah
pertanian dari area sekitar. Selain itu kondisi saluran irigasi yang rusak, dan tanpa
perkerasan dapat menjadi faktor lain yang memperburuk kuualitas air irigasi di
lokasi penelitian. Dengan kualitas air irigasi yang buruk, maka diperlukan evaluasi
dan penanganan lebih lanjut terhadap permasalahan yang ada pada saluran irigasi
supaya tidak mengganggu produktivitas dan kesehatan para petani serta konsumen.