digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

Sektor kosmetik di seluruh dunia berkembang pesat di era modern karena meningkatnya permintaan konsumen. Dari waktu ke waktu semakin banyak orang, tanpa memandang jenis kelamin, berusaha untuk mencapai kesehatan dan penampilan yang baik. Laporan dari Research and Market menunjukkan bahwa pasar global untuk produk perawatan kulit mengalami pertumbuhan substansial, meningkat dari $138,9 miliar pada tahun 2022 menjadi $150,21 miliar pada tahun 2023, dengan tingkat pertumbuhan tahunan gabungan (CAGR) sebesar 8,1%. Konsumen pria untuk produk perawatan kulit pun terus meningkat sebagai hasil dari perubahan gaya hidup dan kesadaran diri yang tinggi. Penelitian sebelumnya menunjukkan bahwa media sosial memiliki peran penting dalam meningkatkan minat pria untuk membeli produk perawatan kulit. Penting untuk mengetahui lebih jauh mengenai seberapa efektif pemasaran media sosial terhadap minat beli pria Gen-Z. Oleh karena itu, perlu dilakukan pemeriksaan secara komprehensif. Tujuan utama dari penelitian ini adalah untuk mengetahui apakah ada pengaruh, baik secara langsung maupun tidak langsung, dari pemasaran produk cuci muka di media sosial terhadap minat beli. Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan pendekatan kuantitatif, memanfaatkan survei yang dibagikan kepada 306 responden pria Gen-Z yang tinggal di Bandung, berusia 18 - 26 tahun, pernah membeli produk sabun cuci muka merek apapun, dan sering menggunakan media sosial. Data yang terkumpul dianalisis dengan menggunakan statistika deskriptif dan PLS-SEM. Hasil analisis menunjukkan bahwa pemasaran media sosial memiliki dampak langsung dan positif terhadap minat beli. Namun, hubungan tersebut berada pada tingkatan rendah hingga rata-rata. Untuk memperkuat hubungan tersebut, dibutuhkan variabel perantara yaitu citra merek, kepercayaan merek, dan loyalitas kepada merek. Oleh karena itu, agar dapat memanfaatkan pemasaran media sosial secara efektif untuk memengaruhi minat beli, setiap merek harus mempertimbangkan untuk membangun citra, kepercayaan, dan juga loyalitas merek yang baik. Temuan penelitian ini dapat dimanfaatkan oleh pemasar yang berniat untuk menciptakan minat beli melalui pemasaran media sosial.