2008 TA PP YUSMAN PERMADI 1-COVER
Terbatas  rikrik
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  rikrik
» Gedung UPT Perpustakaan
2008 TA PP YUSMAN PERMADI 1-BAB 1
Terbatas  rikrik
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  rikrik
» Gedung UPT Perpustakaan
2008 TA PP YUSMAN PERMADI 1-BAB 2
Terbatas  rikrik
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  rikrik
» Gedung UPT Perpustakaan
2008 TA PP YUSMAN PERMADI 1-BAB 3
Terbatas  rikrik
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  rikrik
» Gedung UPT Perpustakaan
2008 TA PP YUSMAN PERMADI 1-BAB 4
Terbatas  rikrik
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  rikrik
» Gedung UPT Perpustakaan
2008 TA PP YUSMAN PERMADI 1-BAB 5
Terbatas  rikrik
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  rikrik
» Gedung UPT Perpustakaan
2008 TA PP YUSMAN PERMADI 1-PUSTAKA
Terbatas  rikrik
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  rikrik
» Gedung UPT Perpustakaan
bertujuan untuk meningkatkan sasaran produksi pangan, terutama padi, di
Kabupaten Garut. Melalui peningkatan produksi tersebut diharapkan mampu
mendorong peningkatan kesejahteraan petani dan memacu proses pengembangan
wilayah karena pertanian tanaman pangan menjadi basis ekonomi lokal di
Kabupaten Garut. Tetapi kondisi yang terjadi di lapangan menunjukkan bahwa tidak
terjadi peningkatan produksi padi di Kabupaten Garut sejak Proksi Mantap mulai
bergulir pada tahun 2002. Hal ini menimbulkan dugaan bahwa Proksi Mantap tidak
efektif dalam mencapai tujuan dan sasarannya.
Dengan potensi Kabupaten Garut sebagai daerah unggulan pertanian yang
memiliki sentra produksi padi hampir di seluruh kecamatan dari total 42 kecamatan
yang ada, perlu dievaluasi apakah Proksi Mantap yang selama ini dijalankan telah
berjalan dengan baik dan menghasilkan keluaran yang optimal sesuai dengan tujuan
dan sasarannya. Sehingga dari hasil evaluasi dapat diketahui sampai sejauh mana
Proksi Mantap mencapai tujuannya.
Studi ini bertujuan mengevaluasi keefektifan Proksi Mantap di Kabupaten
Garut. Sedangkan sasaran studi adalah mengidentifikasi tujuan dan sasaran Proksi
Mantap di Kabupaten Garut berdasarkan kebijakan, peraturan, dan dokumen resmi
terkait yang dikeluarkan oleh Pemerintah Daerah Kabupaten Garut, menetapkan
indikator dan tolok ukur keefektifan Proksi Mantap, mengidentifikasi faktor-faktor
yang mempengaruhi keefektifan Proksi Mantap dan merumuskan rekomendasi agar
pelaksanaan program sejenis lebih optimal. Tujuan studi dapat dicapai melalui
tahapan penelitian yang meliputi kajian dokumen-dokumen formal program
peningkatan produksi padi untuk memahami tujuan dan sasaran yang hendak dicapai
melalui pelaksanaan program, serta memahami operasionalisasi pelaksanaannya di
lapangan; menetapkan indikator dan tolok ukur penilaian dari hasil kajian dokumen
program dan dilengkapi dengan konsep pertanian padi dari hasil kajian literatur
sehingga tersusun indikator dan tolok ukur keefektifan program dalam mencapai
tujuan dan sasarannya; mengidentifikasi proses dan hasil pelaksanaan program di
lapangan sebagai bahan untuk penilaian keefektifan program; dan mengevaluasi
keefektifan program berdasarkan ketercapaian indikator dan tolok ukur yang telah
ditetapkan sebelumnya.
Hasil studi menunjukkan bahwa secara umum Proksi Mantap tidak efektif
mendukung peningkatan produksi padi sawah. Dilihat dari tingkat pencapaian
sasaran-sasaran program, Proksi Mantap efektif meningkatkan pemahaman petani
tentang teknik budidaya pertanian yang baik dan mendorong petani untuk bergabung
dalam kelompok tani. Namun program tidak efektif dalam mendorong aktivitas
musyawarah antarpetani, mendukung kegiatan intensifikasi padi, membantu
permodalan, membuka akses terhadap sarana produksi pertanian dan pemasaran
hasil produksi. Faktor internal yang mempengaruhi keefektifan program adalah
pendidikan formal petani, keikutsertaan petani dalam kegiatan penyuluhan dan luas
lahan. Sementara itu faktor eksternal yang berpengaruh adalah ketersediaan sarana
produksi pertanian (pupuk, benih dan pestisida), ketersediaan air, sumber modal
usaha tani dan pelaku pemasaran. Keefektifan program dapat ditingkatkan melalui
upaya meningkatkan aktivitas bermusyawarah petani melalui kegiatan penyuluhan,
membentuk usaha pertanian secara kolektif, meningkatkan kualitas pendidikan
petani, menyediakan fasilitas bantuan permodalan usaha tani, meningkatkan akses
petani terhadap pasar dan meningkatkan peran pemerintah daerah.