digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

Stainless steel jenis 316L rentan terhadap serangan korosi terlokalisasi dan erosi di air laut karena lapisan oksida pelindung yang terbentuk secara alami pada permukaan dapat terdegradasi. Hal ini disebabkan oleh media agresif seperti ion klorida dan aliran arus. Diantara usaha untuk melindungi stainless steel dari oksidasi adalah melalui proses pelapisan, seperti proses thermal spray yaitu high velocity oxygen – fuel (HVOF). HVOF dapat mendeposisikan serbuk pelapis ke substrat dengan pemanasan dari gas oksigen dan propana. Serbuk yang biasanya digunakan berupa Ni-20Cr dan WC-12Co. Ni-20Cr memiliki ketahanan korosi yang baik, tetapi kurang baik dalam menahan erosi karena kekerasan yang rendah. Kemudian, WC-12Co memiliki kekerasan yang tinggi sehingga dapat menahan erosi, namun ketahanan korosi yang buruk karena terjadi korosi galvanis antara WC dan Co. Oleh karena itu, penelitian ini melakukan pencampuran serbuk Ni-20Cr ke dalam WC-12Co sebanyak 20 dan 40 %. Pada komposisi 40 %, ditambahkan variabel dengan ukuran serbuk dari meshing 400. Selain itu, proses post-heat treatment lapisan dari variasi serbuk setelah spraying yaitu annealing dilakukan dengan temperatur 700 °C selama 2 jam sebagai tambahan parameter. Kekerasan lapisan di uji dengan microvickers. Ketahanan erosi di uji dengan solid particle erosion. Ketahanan korosi di uji dengan potentiodynamic polarization. Ketahanan repeat impact di uji dengan drop ball falling impact. Penambahan Ni-20Cr menurunkan ketahanan erosi tetapi meningkatkan ketahanan korosi. Hal ini dipengaruhi kekerasan Ni-20Cr lebih rendah di bandingkan WC-12Co, namun ketahanan korosi meningkat karena pembentukan lapisan pasif berupa oksida. Penggunaan mesh 400, meningkatkan ketahanan karena porositas yang terbentuk lebih sedikit di banding semua variasi serbuk. Proses post-heat treatment meningkatkan performa ketahanan erosi dan korosi karena terbentuk oksida di permukaan lapisan sehingga menahan penetrasi partikel erosi dan mencegah lingkungan korosi untuk kontak dengan lapisan. Hasil repeat impact setiap lapisan menunjukkan ikatan adhesi substrat dan lapisan yang baik.