Tesis ini mengkaji kendala yang dihadapi Riliv, aplikasi layanan kesehatan mental terkemuka di Indonesia, dalam hal akuisisi dan retensi pelanggan. Riliv harus mengidentifikasi faktor-faktor yang memengaruhi dan meningkatkan perolehan dan retensi pengguna di antara non-pengguna, pengguna saat ini, dan mantan pengguna, karena pasar MedTech, yang mencakup layanan kesehatan mental, mengalami pertumbuhan yang signifikan sebagai respon terhadap peningkatan konsumsi. Penelitian ini menggunakan statistik deskriptif dan non-probability sample sebanyak 200 responden untuk melakukan penelitian kuantitatif. Kuesioner skala Likert berbasis web digunakan untuk mengumpulkan data. Riset meliputi analisis internal dan eksternal, seperti STP, 7P dari bauran pemasaran, analisis VRIO, analisis PESTEL, Porter's Five Forces, analisis pesaing, dan pelanggan. Hasilnya menyoroti pentingnya kegiatan promosi yang efektif, harga yang kompetitif, serta kualitas produk dan layanan yang unggul dalam menarik dan mempertahankan pengguna Riliv. Meningkatkan pengakuan merek, meningkatkan atribut produk, dan memastikan kualitas layanan ditetapkan sebagai faktor kunci yang secara positif memengaruhi perolehan dan retensi konsumen. Riliv dapat mengimplementasikan inisiatif pemasaran strategis seperti iklan bertarget, kolaborasi influencer, perpesanan yang disempurnakan, pemasaran konten, pengalaman yang dipersonalisasi, periode uji coba, program rujukan, dan keterlibatan berkelanjutan untuk mengatasi hambatan ini. Dengan menerapkan strategi ini, Riliv dapat memantapkan dirinya sebagai penyedia layanan kesehatan mental online yang dapat diandalkan dan mencapai pertumbuhan berkelanjutan di pasar MedTech yang sangat kompetitif.