digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

COVER Weni Levin Richardson Blegur
PUBLIC Roosalina Vanina Viyazza

BAB 1 Weni Levin Richardson Blegur
PUBLIC Roosalina Vanina Viyazza

BAB 2 Weni Levin Richardson Blegur
PUBLIC Roosalina Vanina Viyazza

BAB 3 Weni Levin Richardson Blegur
PUBLIC Roosalina Vanina Viyazza

BAB 4 Weni Levin Richardson Blegur
PUBLIC Roosalina Vanina Viyazza

BAB 5 Weni Levin Richardson Blegur
PUBLIC Roosalina Vanina Viyazza

PUSTAKA Weni Levin Richardson Blegur
PUBLIC Roosalina Vanina Viyazza

Pengakuan organisasi terhadap potensi dan keunggulan teknologi modern mengarah pada peningkatan yang signifikan dalam kebutuhan pengembangan proyek digital. Untuk memanfaatkan peluang digitalisasi dan mempertahankan kemajuan, penting bagi suatu organisasi untuk mengadopsi strategi manajemen portofolio yang sederhana dan dapat diadaptasi yang memfasilitasi pengumpulan, prioritisasi dan pemilihan inisiatif yang tepat secara efisien. AHP merupakan metode analisis yang banyak digunakan dalam masalah prioritisasi. Salah satu aspek mendasar dari Analytic Hierarchy Process (AHP) melibatkan evaluasi relative importance dari kriteria-kriteria, dengan mempertimbangkan sifat subjektif dari suatu masalah. Untuk menetapkan model prioritas AHP, wawancara terstruktur dilakukan dengan kelompok yang terdiri dari 10 peserta, yang terdiri dari vice president, manajer, dan team leader proyek dari organisasi yang ditetapkan. Data yang dikumpulkan kemudian digunakan untuk merancang model prioritas yang diusulkan. Kriteria keputusan untuk prioritas proyek yang diambil dari wawancara adalah strategic alignment, attractiveness, dan achievability. Kriteria daya tarik terdiri dari subkriteria financial, value proposition for customers, serta knowledge and technology acquisition, sedangkan achievability terdiri dari complexity dan execution risks. Model AHP untuk penentuan prioritas dalam makalah ini diuji menggunakan sampel portofolio yang terdiri dari 10 proyek, dan kemudian prioritas proyek yang diperoleh dibandingkan dengan prioritas kriteria tunggal investasi maksimum dan NPV maksimum menggunakan beberapa skenario penurunan anggaran. Model AHP memberikan berbagai hasil indeks profitabilitas. Model AHP yang diusulkan dapat diimplementasikan menggunakan referensi kerangka kerja manajemen portofolio untuk memandu pemimpin tim proyek saat mereka membuat keputusan tentang pemilihan proyek dalam kondisi yang terbatas.