digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

ABSTRAK Dzaky Naufal Akbar
Terbatas  Irwan Sofiyan
» Gedung UPT Perpustakaan

Cerobong surya adalah sistem energi terbarukan yang berfungsi menghasilkan ventilasi alami pada suatu bangunan. Parameter-parameter geometris cerobong diketahui memengaruhi performa cerobong surya secara signifikan. Penelitian ini bertujuan menganalisis pengaruh sudut kemiringan dinding glazing (?glaz), lebar bagian dasar saluran udara (Wg), dan tinggi inlet cerobong (Hin) terhadap laju ventilasi cerobong surya, serta menentukan kombinasi nilai optimum dari ketiga parameter tersebut lalu menganalisis kinerjanya berdasarkan standar ASHRAE. Penelitian dilakukan melalui simulasi komputasi pada udara di dalam bangunan rumah dengan cerobong surya di Kota Bandung. Kondisi batas yang ditetapkan pada domain simulasi meliputi fluks panas pada sisi yang berbatasan dengan dinding absorber serta temperatur lingkungan pada ventilasi (inlet) dan outlet cerobong berdasarkan datadata lingkungan di Kota Bandung pada tanggal 5 Juni 2021. Berdasarkan hasil simulasi, ditemukan nilai optimum pada parameter ?glaz dan Wg, sementara parameter Hin berbanding lurus dengan laju ventilasi dengan laju peningkatan yang melemah. Analisis lebih lanjut menunjukkan bahwa parameter lebar outlet cerobong (We) memiliki pengaruh dominan terhadap laju ventilasi. Berdasarkan analisis tersebut, ditemukan desain optimum dengan ?glaz = 10o, Wg = 750 mm, dan Hin = 480 mm. Desain tersebut berhasil memenuhi standar laju ventilasi minimum di sepanjang rentang kerjanya namun tidak berhasil memenuhi standar kondisi kenyamanan termal ideal dalam rentang waktu pukul 10.00 WIB hingga 14.00 WIB.