ABSTRAK Dzaky Naufal Akbar
Terbatas  Irwan Sofiyan
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Irwan Sofiyan
» Gedung UPT Perpustakaan
Cerobong surya adalah sistem energi terbarukan yang berfungsi menghasilkan
ventilasi alami pada suatu bangunan. Parameter-parameter geometris cerobong diketahui
memengaruhi performa cerobong surya secara signifikan. Penelitian ini bertujuan
menganalisis pengaruh sudut kemiringan dinding glazing (?glaz), lebar bagian dasar
saluran udara (Wg), dan tinggi inlet cerobong (Hin) terhadap laju ventilasi cerobong
surya, serta menentukan kombinasi nilai optimum dari ketiga parameter tersebut lalu
menganalisis kinerjanya berdasarkan standar ASHRAE.
Penelitian dilakukan melalui simulasi komputasi pada udara di dalam bangunan
rumah dengan cerobong surya di Kota Bandung. Kondisi batas yang ditetapkan pada
domain simulasi meliputi fluks panas pada sisi yang berbatasan dengan dinding absorber
serta temperatur lingkungan pada ventilasi (inlet) dan outlet cerobong berdasarkan datadata
lingkungan di Kota Bandung pada tanggal 5 Juni 2021.
Berdasarkan hasil simulasi, ditemukan nilai optimum pada parameter ?glaz dan
Wg, sementara parameter Hin berbanding lurus dengan laju ventilasi dengan laju
peningkatan yang melemah. Analisis lebih lanjut menunjukkan bahwa parameter lebar
outlet cerobong (We) memiliki pengaruh dominan terhadap laju ventilasi. Berdasarkan
analisis tersebut, ditemukan desain optimum dengan ?glaz = 10o, Wg = 750 mm, dan Hin
= 480 mm. Desain tersebut berhasil memenuhi standar laju ventilasi minimum di
sepanjang rentang kerjanya namun tidak berhasil memenuhi standar kondisi
kenyamanan termal ideal dalam rentang waktu pukul 10.00 WIB hingga 14.00 WIB.