digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

ABSTRAK Yohanes Alvin Jiwandanu
Terbatas  Alice Diniarti
» Gedung UPT Perpustakaan

Tali kawat dianggap sebagai salah satu aspek penting dalam industri. Tali kawat banyak digunakan di industri seperti pelabuhan, produksi kendaraan, pekerjaan konstruksi, dan banyak lagi yang memerlukan proses pengangkatan, pengangkutan, dan pemuatan. Tali kawat memiliki banyak manfaat, termasuk kekuatan tarik yang tinggi, operasi yang stabil dan dapat diandalkan, dan kapasitas yang besar untuk beban dinamis dan overload. Karena pembebanan dan operasi yang terus-menerus, Tali kawat rentan terhadap kerusakan. Oleh karena itu, telah dilakukan upaya untuk menyelidiki berbagai teknik untuk mendeteksi penurunan pada tali kawat untuk meningkatkan keandalannya dan keselamatannya. Beberapa metode pengujian non-destruktif (NDT) yang paling banyak digunakan adalah pengujian kebocoran fluks magnetik (MFL), pengujian arus eddy (ECT), emisi akustik (AE), pengujian gelombang pandu ultrasonik (UGWT). Adapun cacat pada tali kawat dibagi dua jenis. Pertama adalah kesalahan terlokalisasi dan kehilangan area logam. Pengujian kebocoran fluks magnetik dan pengujian arus eddy didasarkan pada prinsip elektromagnetik. Di sisi lain, emisi akustik dan pengujian gelombang pandu ultrasonik didasarkan pada kombinasi prinsip elektromagnetik dan getaran. Semua metode di atas terbukti mampu mendeteksi cacat yang banyak pada tali kawat. Rig prototipe mampu mendeteksi cacat yang terjadi pada kawat b dan mampu membedakan perbedaan ukuran cacat menggunakan nilai peak-to-peak dari sinyal. Namun, tidak bisa memberikan klasifikasi yang jelas antara dua jenis kerusakan dan lebar dari kerusakan. Lebih lanjut lagi, penggunaan filter dapat mengurangi kebisingan dan histeresis.