BAB 1 Gilbert Halomoan
Terbatas  Alice Diniarti
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Alice Diniarti
» Gedung UPT Perpustakaan
BAB 2 Gilbert Halomoan
Terbatas  Alice Diniarti
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Alice Diniarti
» Gedung UPT Perpustakaan
BAB 3 Gilbert Halomoan
Terbatas  Alice Diniarti
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Alice Diniarti
» Gedung UPT Perpustakaan
BAB 4 Gilbert Halomoan
Terbatas  Alice Diniarti
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Alice Diniarti
» Gedung UPT Perpustakaan
BAB 5 Gilbert Halomoan
Terbatas  Alice Diniarti
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Alice Diniarti
» Gedung UPT Perpustakaan
COVER Gilbert Halomoan
Terbatas  Alice Diniarti
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Alice Diniarti
» Gedung UPT Perpustakaan
DAFTAR PUSTAKA Gilbert Halomoan
Terbatas  Alice Diniarti
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Alice Diniarti
» Gedung UPT Perpustakaan
LAMPIRAN Gilbert Halomoan
Terbatas  Alice Diniarti
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Alice Diniarti
» Gedung UPT Perpustakaan
Perubahan iklim merupakan fenomena yang terjadi karena penumpukan gas rumah kaca di atmosfer. Sektor energi menjadi penyumbang terbesar emisi rumah kaca ini dengan total 73,2% emisi gas rumah kaca global. Diperlukan transisi dari energi konvensional menjadi energi baru dan terbarukan (EBT) yang bersih. Salah satu jenis EBT yang bisa dimanfaatkan ialah energi angin. Indonesia memiliki potensi energi angin yang cukup besar di beberapa wilayah tertentu. Tetapi mayoritas wilayah di Indonesia memiliki kecepatan angin yang cukup rendah yaitu dibawah 6 m/s. Sehingga dibutuhkan turbin angin yang sesuai agar dapat bekerja dengan efisien dengan kondisi angin yang ada. Turbin angin dengan sumbu putar vertikal (VAWT) merupakan turbin angin yang cocok digunakan untuk kecepatan angin rendah dan skala yang kecil. VAWT memiliki berbagai jenis rotor, salah satu yang paling umum digunakan ialah rotor Savonius. Tugas akhir ini akan menganalisis performa produksi energi listrik dari beberapa jenis rotor Savonius yang telah ditingkatkan kinerjanya dengan mengubah profil sudu. Eksperimen ini dilakukan dengan cara pengujian lapangan. Hasilnya kemudian akan dibandingkan dengan hasil eksperimen dengan pengujian laboratorium yang telah dilakukan tim riset sebelumnya. Dari beberapa jenis rotor dan katup ini, dapat ditentukan jenis rotor yang paling sesuai dengan kecepatan angin di Indonesia. Berdasarkan hasil penelitian di lapangan, rotor twisted modified bach (TMB) dapat menghasilkan daya rata-rata terbesar dibanding dua rotor lainnya yaitu sebesar 0,26 W. Dari performa rotor, rotor TMB juga menghasilkan CP paling besar yaitu 0,159 pada TSR 0,885. Jika pengujian lapangan dibandingkan dengan pengujian laboratorium, ketiga rotor menunjukkan hasil yang serupa yaitu terjadi penurunan performa 34-45%.
Perpustakaan Digital ITB