Indonesia merupakan negara dengan cadangan nikel terbesar di dunia.
Terhitung sejak 1 Januari 2020, ditetapkan aturan pelarangan ekspor bijih nikel di
Indonesia sehingga setiap perusahaan penambangan nikel perlu
mempertimbangkan proses pengolahan dan pemurnian bijih Nikel. Pada penelitian
ini, dilakukan evaluasi ekonomi pembangunan smelter RKEF dengan produk
setengah jadi Nickel Pig Iron (NPI). Dalam evaluasi ini, dipilih metode Real Option
Analysis sebagai pendekatan evaluasi ekonomi karena dapat memperhitungkan
nilai opsi fleksibilitas yang dimiliki dalam pengambilan keputusan investasi jangka
panjang. Penelitian dilakukan dengan membuat dua skenario bisnis pertambangan
tanpa smelter dan pertambangan dengan pembangunan smelter saprolit. Kedua
skenario kemudian dievaluasi menggunakan metode Discounted Cash Flow (DCF),
lalu diuji kembali dengan metode Real Option Analysis untuk mendapatkan
keputusan terbaik yang dapat mengakomodasi aspek-aspek volatilitas dari investasi
yang dijalankan. Berdasarkan hasil perhitungan, menggunakan metode DCF
didapatkan nilai NPV sebesar $ 17,835,326.55 untuk skema A dan $ 111,191,637.04
untuk skema B. analisis kemudian dilanjutkan dengan analisis inkremental dengan
IRR inkremen sebesar 29.4596. Setelah analisis DCF, dilakukan perhitungan nilai
opsi dengan menggunakan pendekaan binomial lattice sebesar didapatkan bahwa
investasi terbaik adalah perusahaan dengan pembangunan smelter RKEF dengan
nilai option value sebesar $ 237,220,861.24 dibandingkan dengan skema pertama
dengan nilai option yalue sebesar $ 18,835,126.87.