digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

Indonesia merupakan negara dengan cadangan nikel terbesar di dunia. Terhitung sejak 1 Januari 2020, ditetapkan aturan pelarangan ekspor bijih nikel di Indonesia sehingga setiap perusahaan penambangan nikel perlu mempertimbangkan proses pengolahan dan pemurnian bijih Nikel. Pada penelitian ini, dilakukan evaluasi ekonomi pembangunan smelter RKEF dengan produk setengah jadi Nickel Pig Iron (NPI). Dalam evaluasi ini, dipilih metode Real Option Analysis sebagai pendekatan evaluasi ekonomi karena dapat memperhitungkan nilai opsi fleksibilitas yang dimiliki dalam pengambilan keputusan investasi jangka panjang. Penelitian dilakukan dengan membuat dua skenario bisnis pertambangan tanpa smelter dan pertambangan dengan pembangunan smelter saprolit. Kedua skenario kemudian dievaluasi menggunakan metode Discounted Cash Flow (DCF), lalu diuji kembali dengan metode Real Option Analysis untuk mendapatkan keputusan terbaik yang dapat mengakomodasi aspek-aspek volatilitas dari investasi yang dijalankan. Berdasarkan hasil perhitungan, menggunakan metode DCF didapatkan nilai NPV sebesar $ 17,835,326.55 untuk skema A dan $ 111,191,637.04 untuk skema B. analisis kemudian dilanjutkan dengan analisis inkremental dengan IRR inkremen sebesar 29.4596. Setelah analisis DCF, dilakukan perhitungan nilai opsi dengan menggunakan pendekaan binomial lattice sebesar didapatkan bahwa investasi terbaik adalah perusahaan dengan pembangunan smelter RKEF dengan nilai option value sebesar $ 237,220,861.24 dibandingkan dengan skema pertama dengan nilai option yalue sebesar $ 18,835,126.87.