digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

ABSTRAK Shabrina Firdausa
Terbatas  Irwan Sofiyan
» Gedung UPT Perpustakaan

Menurut skenario pembentukan struktur bottom-up, objek-objek atau struktur besar (misal grup atau gugus galaksi) terbentuk dari struktur yang lebih kecil seperti galaksi individu yang kemudian bergabung atau merge. Studi tentang properti galaksi dan bagaimana galaksi berinteraki penting dalam melengkapi puzzle untuk memahami struktur di alam semesta. Dunia galaksi sendiri begitu kompleks dan beragam dimulai dari morfologi, massa, warna, dan sebagainya, sehingga mempelajarinya sebagai sebuah populasi besar bukan perkara yang mudah. Dalam Tugas Akhir berfokus pada satu sub populasi morfologi galaksi yaitu tipe spiral dengan tujuan untuk mengetahui bagaimana properti umum galaksi spiral serta dan distribusinya di dalam gugus galaksi. Galaksi spiral berisi banyak bintang-bintang muda serta material pembentuk bintang (seperti debu dan gas) yang melimpah. Selain itu, galaksi spiral menjadi laboratorium ideal untuk mempelajari distribusi materi gelap melalui pengamatan kurva rotasi. Kami menggunakan katalog galaksi spiral dari data survei Hyper Suprime-Cam Subaru Strategic Program (HSC-SSP) Public Data Release 2 (PDR2) dilengkapi oleh data dari Sloan Digital Sky Survey (SDSS) Data Release 16 (DR16). Dari data yang tersedia yaitu 76.635 galaksi spiral kemudian dianalisi menggunakan diagram warna-warna, warna-magnitudo terhadap redshift (z) dan dispersi kecepatan. Dari pekerjaan didapatkan hasil berupa pengelompokan z pada diagram warna-magnitudo (r ? i vs. g) yang menyerupai bentuk boomerang dengan pembelokan terjadi di sekitar g ? 20 dan z ? 0, 4. Selain itu terlihat adanya daerah pengelompokan z untuk 3 rentang bin yang mana hasil ini dapat menjadi acuan ketika menentukan z menggunakan analisis warna-warna/magnitude terutama untuk galaksi. Parameter fisis lain yang dianalis dalam Tugas Akhir ini adalah hubungan massa bintang dan star formation rate (SFR) terhadap z dan warna. Hasil yang didapat antara lain galaksi dengan z rendah cenderung memiliki nilai massa bintang (dalam logM!) sekitar 8 ? 12. Galaksi juga cenderung memiliki rentang nilai SFR yang cukup lebar, namun galaksi dengan massa bintang ? 9 memiliki nilai SFR ? 0. Dari pekerjaan ini juga dapat diketahui bahwa mayoritas galaksi pada data yang digunakan merupakan kelas Sb atau SBb, dilihat dari pemuncakan indeks konsentrasi pada nilai 0, 4?0, 5. Kemudian galaksi dari data ini dilihat keberadaannya dalam gugus galaksi menggunakan data CAMIRA. Dari penelitian didapati bahwa galaksi cenderung menyebar namun tidak berada jauh dari pusat gugus