digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

ABSTRAK Wulandari
PUBLIC Alice Diniarti

COVER Wulandari
PUBLIC Alice Diniarti

BAB 1 Wulandari
PUBLIC Alice Diniarti

BAB 2 Wulandari
PUBLIC Alice Diniarti

BAB 3 Wulandari
PUBLIC Alice Diniarti

BAB 4 Wulandari
PUBLIC Alice Diniarti



BAB 6 Wulandari
PUBLIC Alice Diniarti

PUSTAKA Wulandari
PUBLIC Alice Diniarti

Perbedaan kurva rotasi teori dan hasil pengamatan pada galaksi spiral umumnya diinterpretasikan sebagai perlunya keberadaan materi gelap (dark matter). Keberadaan materi gelap (dark matter) pada galaksi spiral membuat kurva rotasi datar pada radius yang jauh dari pusat galaksi. Berbagai studi mendiskusikan kemungkinan bahwa kurva rotasi yang datar maupun yang meningkat pada piringan galaksi bagian luar tidak semata-mata diakibatkan oleh keberadaan dark matter, tetapi juga karena adanya pengaruh medan magnet galaksi. Medan magnet yang berinteraksi dengan berkas kosmik menghasilkan tekanan yang dapat mempercepat aliran/dinamika gas sehingga dapat mempengaruhi kecepatan rotasi gas. Meskipun demikian, medan magnet memiliki batas kontribusi terhadap kurva rotasi untuk menghindari pembuyaran gas pada bidang galaksi akibat gaya vertikal medan magnet yang besar. Tesis ini bertujuan untuk mempelajari apakah medan magnet dapat dijadikan sebagai alternatif untuk menggantikan peran dark matter terhadap kurva rotasi dan untuk mengetahui seberapa besar kontribusi maksimum medan magnet terhadap kurva rotasi galaksi spiral kerdil. Pada Tesis ini dilakukan studi terhadap data kurva rotasi 16 galaksi spiral kerdil dalam katalog SPARC berdasarkan pengamatan Spitzer pada panjang gelombang 3,6 ????????. Untuk setiap galaksi ditinjau tiga model, yaitu dekomposisi kurva rotasi dengan menggunakan komponen piringan, gas, dan halo dark matter (model I), dekomposisi kurva rotasi dengan menggunakan komponen piringan, gas, dan medan magnet (model II), serta dekomposisi kurva rotasi dengan menggunakan komponen piringan, gas, halo dark matter, dan medan magnet (model III). Dekomposisi kurva rotasi dilakukan dengan menggunakan metode Markov Chain Monte Carlo (MCMC) dengan algoritma Metropolis-Hastings. Dari hasil dekomposisi diperoleh bahwa bentuk kurva rotasi dari data pengamatan dapat diakomodasi dengan baik oleh model I maupun model III. Berdasarkan model III, medan magnet berperan penting dalam fenomena kenaikan kurva rotasi pada radius terluar. Sementara itu, dekomposisi model II menunjukkan bahwa medan magnet hanya dapat mengakomodasi bentuk kurva rotasi yang cenderung naik pada radius yang jauh dari pusat galaksi. Selain itu, nilai medan magnet pada pusat galaksi yang didapatkan dari model II terlalu besar, sehingga dapat menghasilkan tekanan vertikal yang besar dan dapat mengakibatkan pembuyaran gas pada bidang galaksi. Oleh karena itu, medan magnet tidak dapat dijadikan sebagai pengganti dark matter dalam menjelaskan bentuk kurva rotasi galaksi spiral kerdil.