ABSTRAK Tiara Pramafi Aisyah
Terbatas  Irwan Sofiyan
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Irwan Sofiyan
» Gedung UPT Perpustakaan
Teh merupakan minuman fungsional yang mengandung senyawa polifenol yang
dapat berperan sebagai antioksidan untuk menangkal radikal bebas. Teh dapat
dibedakan menjadi berbagai jenis berdasarkan pada tingkat fermentasi. Salah satu
jenis teh adalah teh kuning yang dalam proses pengolahannya melewati proses
“sealed yellowing” yang dapat menghasilkan rasa khas karena terjadi degradasi
klorofil, oksidasi polifenol, hidrolisis pati, dan dekomposisi protein. Proses
pengolahan pasca panen dapat mentukan kualitas daun teh, salah satunya adalah
pengeringan. Tahap pengeringan dalam pengolahan teh dapat mempengaruhi
senyawa biokimia dan sensori pada teh kuning. Pada penelitian ini dilakukan
pengeringan teh kuning menggunakan rotary dryer dengan variasi suhu
pengeringan 60, 80, 100, dan 120oC. Analisis kinetika pengeringan dilakukan
dengan menggunakan model Newton. Korelasi suhu dan konstanta pengeringan
ditentukan dengan persamaan Arhenius menghasilkan energi aktivasi (Ea) sebesar
25,07 kJ mol-1 dan faktor pra-eksponensial sebesar 337,92 menit-1. Pengujian
kualitas dilihat dari kadar air akhir, kandungan total senyawa polifenol, aktivitas
antioksidan, dan sensori pada teh kuning. Hasil penelitian menunjukkan bahwa
pengeringan dengan suhu 120oC memberikan kadar air terendah yaitu 3,4% (b/b)
dan nilai total sensori adalah 67,46%. Pengeringan dengan suhu 80oC memiliki
senyawa polifenol dan aktivitas antioksidan terbaik yaitu 23,28% dan 17,01 ppm.