digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800


COVER DUMIANTO PRIHASTIAN WIJAYA (NIM 10503017)
Terbatas  Latifa Noor
» Gedung UPT Perpustakaan

BAB1 DUMIANTO PRIHASTIAN WIJAYA (NIM 10503017)
Terbatas  Latifa Noor
» Gedung UPT Perpustakaan

BAB2 DUMIANTO PRIHASTIAN WIJAYA (NIM 10503017)
Terbatas  Latifa Noor
» Gedung UPT Perpustakaan

BAB3 DUMIANTO PRIHASTIAN WIJAYA (NIM 10503017)
Terbatas  Latifa Noor
» Gedung UPT Perpustakaan

BAB4 DUMIANTO PRIHASTIAN WIJAYA (NIM 10503017)
Terbatas  Latifa Noor
» Gedung UPT Perpustakaan

BAB5 DUMIANTO PRIHASTIAN WIJAYA (NIM 10503017)
Terbatas  Latifa Noor
» Gedung UPT Perpustakaan


Intsia merupakan salah satu genus dari tumbuhan famili Leguminosae. Tumbuhan dari genus ini terdiri dari 8 spesies dan hanya 3 spesies yang terdapat di Indonesia yaitu Intsia bijuga, Intsia palembanica dan Intsia plurijuga. Di Indonesia tumbuhan ini dikenal dengan nama 'merbau' atau 'kayu besi' dan digunakan oleh masyarakat sebagai bahan bangunan (kayu batang), bahan makanan (biji) dan sebagai obat tradisional (kulit batang dan daun). Pada penelitian ini telah diisolasi kandungan metabolit sekunder yang terdapat pada kayu batang Intsia palembanica yang tumbuh di Papua dan lima senyawa murni telah berhasil diperoleh. Dua diantaranya merupakan golongan flavonoid dan strukturnya telah ditentukan sebagai naringenin (10) dan aromadendrin (24), sedangkan tiga senyawa lainnya belum diukur data spektroskopinya. Naringenin (10) adalah senyawa yang telah diisolasi pada spesies Intsia bijuga. Aromadendrin (24) merupakan senyawa yang baru diperoleh pada genus Intsia namun sebelumnya telah ditemukan dari spesies tumbuhan lain, yaitu Cudrania javanensis dan Dillenia retusa. Struktur senyawa tersebut ditentukan berdasarkan data spektroskopi yang meliputi spektrum UV, IR dan 1H-NMR.