digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

Abstrak - Wahid Satria Yudha
Terbatas  Irwan Sofiyan
» Gedung UPT Perpustakaan

Pongamia pinnata adalah salah satu tanaman yang menyebar diseluruh Indonesia. Pongamia pinnata atau yang biasa disebut malapari dapat menyediakan makanan, kayu, pakan ternak, obat-obatan, pupuk dan bahan bakar alam. Minyak biji malapari didominasi oleh asam oleat dan linoleat yang memiliki potensi sebagai biodiesel. Selain memiliki kandungan asam lemak yang baik untuk pembuatan biodiesel, minyak malapari juga mengandung flavonoid seperti karanjin (C18H12O4) dan pongamol (C18H14O4). Flavonoid adalah senyawa yang ada dalam tumbuhan dan memiliki sifat antioksidan dan antiinflamasi. Pada penelitian ini, biji dari Pongamia pinnata akan dieksplorasi kegunaan dan pemanfaatanya dalam bidang kesehatan dan energi terbarukan. Difokuskan pada produksi flavonoid dan metode ekstraksi minyak terbaik, kemudian minyak malapari sisa ekstraksi akan diolah menjadi biodiesel. Ekstraksi minyak menggunakan metode pengepresan dan pelarut. Hasil menunjukan bahwa perolehan dengan soxhlet lebih baik dengan perolehan 15,55% dibandingkan dengan pengepresan yaitu 14,75%. Produksi flavonoid dapat diperoleh dari minyak biji malapari dengan metode ekstraksi menggunakan metanol. Kemudian hasil percobaan akan dibandingkan dengan minyak yang tidak diekstraksi metanolnya. Hasil karakterisasi minyak menunjukan bahwa minyak yang telah di ekstraksi flavonoidnya memiliki kualitas yang lebih baik. Hal ini dibuktikan dengan rentang nilai rata-rata densitas (g/ml), angka asam (mg KOH/g), penyabunan (mg KOH/g), iodium (g I2/100 g), viskositas (mm2/s) dan titik beku (oC) biodiesel yang telah diambil flavonoidnya secara berturut-turut adalah 0,87, 0,59, 144,09, 50,54, 4,88 dan 29,75. Dibanding dengan minyak yang tidak diambil flavonoidnya yang memiliki rata-rata nilai 0,91, 2,68, 139,11, 69,10, 5,8 dan 32.