digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

Pertumbuhan ekonomi global diperkirakan akan turun dari 6% pada tahun 2021 menjadi 2,7% pada tahun 2023 selama resesi ekonomi global, menyebabkan inflasi yang lebih tinggi dan penurunan daya beli konsumen. Oleh karena itu, permintaan dari investor untuk pasar swasta menurun. Start-up kesulitan mengumpulkan modal dan diharuskan untuk bertahan setidaknya untuk beberapa tahun ke depan karena investor Venture Capital (VC) menghindari start-up yang lebih berisiko dan memilih investasi yang lebih aman. PT Fliptech Lentera Inspirasi Pertiwi (Flip) adalah perusahaan start-up fintech Indonesia, menyediakan sistem pembayaran yang menawarkan layanan transfer antar bank gratis untuk lebih dari 7 juta pengguna saat ini. Flip sebagai perusahaan start-up secara langsung dipengaruhi oleh penurunan preferensi investor untuk memberikan modal. Strategi kelangsungan hidup Flip adalah menggeser tujuan bisnis dari “pertumbuhan pasar” menjadi “pertumbuhan pendapatan”, dengan penerapan pemotongan biaya dan peningkatan pendapatan. Marketing paling diutamakan dalam penghematan biaya karena Flip tidak mengizinkan pemberhentian karyawan. Saat ini, CMO Flip tidak memiliki metode untuk membenarkan pengeluaran pemasaran dan hubungannya dengan target pendapatan tahunan. Akibatnya, Flip tidak dapat mengidentifikasi saluran pemasaran mana yang efektif maupun tidak efektif dalam menghasilkan pendapatan, yang berfungsi sebagai dasar untuk memutuskan di mana biaya marketing dapat dikurangi. Marketing Mix Modelling (MMM) adalah regresi multilinear dengan analisis time series yang menggunakan pengeluaran setiap channel pemasaran sebagai variabel independen dan pendapatan penjualan sebagai variabel dependen, dengan tujuan untuk menentukan ROI sebagai metriks profitabilitas, dengan Economic Value Added of Marketing (EVAM) sebagai metriks tambahan nilai untuk pemegang saham. Didukung dengan kerangka AARRR untuk memahami tahap alur perjalanan pelanggan yang paling membutuhkan dukungan. Solusi dari analisis MMM adalah berupa proposal anggaran pemasaran untuk meningkatkan pendapatan dan ROI, serta penerapan dashboard MMM di perusahaan. Dari kerangka AARRR, ditemukan bahwa pengguna Flip membutuhkan waktu lebih lama untuk memahami nilai produk, namun begitu pengguna aktif, mereka cenderung menjadi pengguna setia. Untuk itu, tahap antara Akuisisi hingga Aktivasi membutuhkan dukungan paling besar dari tim pemasaran dan penjualan.