Pasar yang berubah dengan cepat karena globalisasi meningkatkan urgensi negara untuk kehadiran inovator muda. Inovator dari Generasi Z diperlukan untuk mendukung pertumbuhan masa depan Indonesia. Pemerintah telah mengambil beberapa inisiatif untuk meningkatkan pendidikan Indonesia agar dapat menghasilkan inovasi, seperti mendirikan program beasiswa international student mobility untuk mahasiswa perguruan tinggi. Namun, masih terdapat penelitian yang belum jelas tentang bagaimana program tersebut dapat meningkatkan perilaku kerja inovatif bagi mahasiswa Indonesia. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menyelidiki bagaimana mahasiswa Indonesia mempersepsikan dampak mobilitas mahasiswa internasional terhadap perilaku kerja inovatif mereka dengan fokus pada peran kecerdasan budaya dan efeknya terhadap perilaku kerja inovatif melalui kepercayaan antarpribadi. Pendekatan kuantitatif diadopsi dalam penelitian ini untuk menguji hubungan antara variabel-variabel tersebut dengan bantuan perangkat lunak SmartPLS 4.0. Kuesioner daring disebarkan kepada 302 responden yang terdiri dari mahasiswa Indonesia yang telah menyelesaikan program IISMA pada tahun 2022 dari berbagai negara. Penelitian ini menunjukkan bahwa mahasiswa yang memiliki kecerdasan budaya yang tinggi memiliki pengaruh positif pada perilaku kerja inovatif mereka secara individual. Kepercayaan antarpribadi juga mempengaruhi proses tersebut sebagai peran mediasi dalam hubungan antara kecerdasan budaya dan perilaku kerja inovatif di antara mahasiswa dalam lingkungan multikultural. Penelitian ini dapat dijadikan referensi untuk penelitian dan para pemangku kepentingan di masa depan untuk meningkatkan kualitas pendidikan dengan berfokus pada dampak kecerdasan budaya pada perilaku kerja inovatif mahasiswa dalam konteks interaksi lintas budaya. Penelitian semacam ini belum banyak didiskusikan sebelumnya, sehingga membuat penelitian ini menjadi tambahan yang berharga dalam bidang pedagogi dan ilmu manajemen.