Ektoin merupakan osmoprotektan yang dapat dihasilkan oleh bakteri halofilik
untuk beradaptasi pada lingkungan dengan tekanan osmotik yang tinggi seperti laut.
Bakteri halofilik moderat dari genus Virgibacillus dapat dimanfaatkan sebagai
kandidat alternatif dalam produksi ektoin yang karena karakteristik fisiologisnya
mampu hidup dengan kadar salinitas lebih rendah dibandingkan bakteri yang umum
digunakan dalam industri ektoin seperti Halomonas. Rendahnya kadar garam yang
digunakan dapat mengurangi biaya produksi karena berkurangnya kerusakan
bioreaktor akibat korosi. Bakteri Virgibacillus salarius 19.PP.Sc1.6 yang diisolasi
dari Laut Jawa telah diketahui memiliki klaster gen biosintesis ektoin (ectABC),
sehingga bakteri ini dapat menjadi salah satu bakteri potensial yang dapat
dimanfaatkan untuk produksi ektoin. Saat ini, belum tersedia karakterisasi kinetika
pertumbuhan dari Virgibacillus salarius, meskipun informasi terkait sangat penting
dalam rekayasa bioproses. Selain itu, belum terdapat genome scale metabolic model
(GEM) dari Virgibacillus salarius yang dapat membantu dalam proses rekayasa
metabolik. Maka dari itu, tujuan dari penelitian ini adalah untuk melakukan
karakterisasi kinetika pertumbuhan dari Virgibacillus salarius dan konstruksi draf
genome scale metabolic model. Tekanan osmotik telah diketahui merupakan faktor
krusial untuk sintesis ektoin, sehingga studi dilakukan pada berbagai konsentrasi
NaCl untuk memberikan efek tekanan osmotik yang berbeda-beda. Dilakukan
pengujian batas toleransi maksimum NaCl dari V. salarius 19.PP.Sc1.6 dengan
ditumbuhkan pada Zobell Agar yang ditambahkan NaCl dengan konsentrasi 0 -
30% (w/v). Hasil pengujian berupa data biner (tumbuh/tidak tumbuh) dan
dilakukan regresi logistik untuk memilih konsentrasi NaCl maksimum yang
memiliki hasil pengamatan probabilitas pertumbuhan sel bernilai 1 (pasti tumbuh).
Didapatkan batas toleransi dari V. salarius 19.PP.Sc1.6 terhadap NaCl adalah
sebesar 20%. Penelitian dilanjutkan dengan konsentrasi NaCl pada batas minimum
(0%), menengah (10%), dan maksimum (20%) untuk mengetahui kinetika
pertumbuhan V. salarius 19.PP.Sc1.6 pada kondisi yang bervariasi. Kemudian
dilakukan pembuatan kurva tumbuh pada ketiga konsentrasi tersebut dengan durasi
pengamatan 48 jam dan digunakan total plate count (TPC) dan spektrofotometri
sebagai metode kuantifikasi. Didapati laju pertumbuhan spesifik (?) dari V. salarius
19.PP.Sc1.6 pada konsentrasi NaCl 0%, 10%, dan 20% secara berturut-turut adalah
0.44 jam-1 , 0.45 jam-1 , dan 0.18 jam-1 . Kemudian dilakukan juga pemanenan
ektoin menggunakan metode bacteria milking pada fase pertumbuhan pertengahan
eksponensial, akhir eksponensial, dan pertengahan stasioner pada masing-masing
konsentrasi NaCl untuk mengetahui fase pertumbuhan optimum pemanenan ektoin.
Kemudian dilakukan kuantifikasi ektoin pada supernatan hasil bacteria milking
menggunakan Ultra Performance Liquid Chromatography (UPLC). Data whole
genome sequence (WGS) dari V. salarius 19.PP.Sc1.6 dipakai sebagai input untuk
konstruksi tiga draf GEM yang dilakukan dengan tiga tools berbeda yakni
CarveMe, ModelSEED, dan merlin. Proses gapfilling dilakukan secara otomatis
pada GEM hasil CarveMe dan ModelSEED dan manual pada GEM hasil merlin.
Proses flux balance analysis (FBA) dilakukan menggunakan COBRApy dan
asesmen kualitas GEM dilakukan dengan menggunakan MEMOTE. Nilai laju
pertumbuhan spesifik digunakan sebagai fenotipe untuk validasi GEM dan
didapatkan bahwa ketiga GEM belum memiliki laju pertumbuhan spesifik yang
mendekati hasil in vitro. Kemudian utilisasi berbagai jenis sumber karbon untuk
pertumbuhan sel disimulasikan dan dibandingkan dengan literatur sebagai bentuk
validasi lanjutan. GEM hasil konstruksi merlin dapat mengintegrasikan jalur reaksi
biosintesis ektoin, namun GEM ini gagal untuk mensimulasikan pertumbuhan
secara in silico (nilai fluks untuk fungsi objektif biomassa bernilai 0). Pada
penelitian ini berhasil diperoleh kinetika pertumbuhan V. salarius 19.PP.Sc1.6 pada
tekanan osmotik yang berbeda. Selain itu, telah berhasil dikonstruksi tiga draf GEM
untuk V. salarius 19.PP.Sc1.6, namun masih diperlukan kurasi lebih lanjut secara
manual untuk meningkatkan akurasi model.