Ahmad Septian Brilliantino [13219038].pdf
Terbatas  Dessy Rondang Monaomi
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Dessy Rondang Monaomi
» Gedung UPT Perpustakaan
Pemanfaatan panel surya telah menjadi pilihan yang sangat diminati dalam menghasilkan
listrik melalui energi matahari. Panel surya tipe on-grid, yang terhubung dengan jaringan listrik
utama seperti yang dioperasikan oleh Perusahaan Listrik Negara (PLN), telah menjadi opsi
yang efisien dalam hal biaya jika dibandingkan dengan sistem off-grid. Namun, tantangan saat
ini terletak pada PLN yang belum mampu memantau data produksi listrik dan konsumsi listrik
dari pengguna panel surya on-grid. Padahal, informasi semacam itu krusial untuk
mengantisipasi potensi masalah seperti undervoltage atau bahkan pemadaman listrik pada
segmen jaringan yang banyak dihuni oleh pengguna panel surya on-grid. Maka dari itu, sistem
pemantauan yang komprehensif menjadi sangat penting. Sistem ini harus menyediakan data
secara real-time untuk setiap panel surya on-grid yang terhubung ke jaringan listrik dan juga
memberikan gambaran keseluruhan tentang total konsumsi energi. Karya tulis ini membahas
perancangan dan implementasi sistem monitoring energi dari rooftop solar cell berbasis web.
Subsistem yang dibahas pada karya tulis ini adalah subsistem database, subsistem frontend
GUI, dan subsistem backend service. Subsistem database diimplementasikan dengan
framework MySQL. Subsistem frontend GUI diimplementasikan menggunakan ReactJS
dengan membagi interface menjadi beberapa halaman dan komponen. Subsistem backend
service diimplementasikan dengan membangun REST API dengan Node.js. Hasil evaluasi
menunjukkan fitur-fitur yang dibangun pada aplikasi dapat menjalankan fungsinya. Hasil
pengujian spesifikasi juga menunjukkan bahwa aplikasi dapat melakukan monitoring data
kelistrikan dari rooftop solar cell dan beban pelanggan setiap 5 menit. Namun, pengujian
spesifikasi latensi fitur masih belum terpenuhi seluruhnya dikarenakan terdapat beberapa fitur
yang latensi eksekusinya melebihi 1000 ms. Pengembangan lebih lanjut dari sistem ini dapat
dilakukan dengan menambah fitur skalabilitas pada aplikasi sehingga latensi eksekusi untuk
setiap fitur dapat dipastikan di bawah 1000 ms. Selain itu, dapat dikembangkan pula sistem
prediksi daya berbasis machine learning dengan berdasarkan data cuaca untuk memungkinkan
pengambilan tindakan yang proaktif.