BAB 1 Christopher Handoyo
Terbatas  Resti Andriani
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Resti Andriani
» Gedung UPT Perpustakaan
BAB 2 Christopher Handoyo
Terbatas  Resti Andriani
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Resti Andriani
» Gedung UPT Perpustakaan
BAB 3 Christopher Handoyo
Terbatas  Resti Andriani
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Resti Andriani
» Gedung UPT Perpustakaan
BAB 4 Christopher Handoyo
Terbatas  Resti Andriani
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Resti Andriani
» Gedung UPT Perpustakaan
BAB 5 Christopher Handoyo
Terbatas  Resti Andriani
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Resti Andriani
» Gedung UPT Perpustakaan
ABSTRAK Christopher Handoyo
Terbatas  Resti Andriani
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Resti Andriani
» Gedung UPT Perpustakaan
PUSTAKA Christopher Handoyo
Terbatas  Resti Andriani
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Resti Andriani
» Gedung UPT Perpustakaan
Bench drainage merupakan sarana penyaliran pada timbunan yang berfungsi untuk menangani
limpasan pada setiap jenjang timbunan. Pada kondisi limpasan hujan yang melebihi kapasitas
dari bench drainage, air akan meluap menyebabkan ketidakstabilan pada timbunan tersebut.
Oleh karena itu, perlu dilakukan simulasi kapasitas bench drainage pada jenjang tunggal
timbunan untuk memastikan kemampuan dari jenjang tunggal tersebut dalam menangani
limpasan hujan.
Limpasan hujan dianalisis berdasarkan Hidrograf Satuan Sintetis SCS dengan input berupa
data kejadian hujan satu jam dengan periode ulang 2 hingga 40 tahun. Catchment area
didasarkan pada luas tangkapan bench yang ditentukan oleh variasi slope angle dan lebar
jenjang. Variasi slope angle berada pada rentang 20% hingga 50% sebagai nilai yang umum
digunakan pada timbunan batuan penutup. Variasi lebar jenjang dilakukan atas pertimbangan
kapasitas kendaraan operasi yang digunakan. Variasi bench drainage yang terbentuk berupa
saluran segitiga dengan dimensi lebar 1:1 terhadap kedalaman, memanfaatkan ½ lebar jenjang,
dan selebar jenjang penuh. Kapasitas untuk menampung debit dilakukan dengan
membandingkan debit puncak limpasan hujan dengan kapasitas debit bench drainage.
Sedangkan untuk volume dilakukan dengan membandingkan volume limpasan hujan dengan
kapasitas volume bench drainage.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa hanya pada bench drainage dengan dimensi lebar jenjang
penuh pada jenjang dua arah mampu menangani debit puncak limpasan hujan. Hal yang sama
berlaku pada kapasitas volume, dimana hanya pada bench drainage dengan dimensi lebar
jenjang penuh pada jenjang dua arah mampu menangani volume limpasan hujan. Hal ini
karena, waktu pengisian yang dibutuhkan melebihi durasi waktu puncak limpasan hujan.