digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

ABSTRAK Asla Roudhatu Rohmah
Terbatas  Yati Rochayati
» Gedung UPT Perpustakaan

COVER Asla Roudhatu Rohmah
Terbatas  Yati Rochayati
» Gedung UPT Perpustakaan

BAB 1 Asla Roudhatu Rohmah
Terbatas  Yati Rochayati
» Gedung UPT Perpustakaan

BAB 2 Asla Roudhatu Rohmah
Terbatas  Yati Rochayati
» Gedung UPT Perpustakaan

BAB 3 Asla Roudhatu Rohmah
Terbatas  Yati Rochayati
» Gedung UPT Perpustakaan

BAB 4 Asla Roudhatu Rohmah
Terbatas  Yati Rochayati
» Gedung UPT Perpustakaan

BAB 5 Asla Roudhatu Rohmah
Terbatas  Yati Rochayati
» Gedung UPT Perpustakaan

PUSTAKA Asla Roudhatu Rohmah
Terbatas  Yati Rochayati
» Gedung UPT Perpustakaan

Tujuan dalam tugas akhir ini adalah untuk melakukan pemodelan dan menganalisa struktur bawah permukaan berdasarkan sebaran densitas di daerah sesar Aceh menggunakan metode gravitasi. Indonesia merupakan negara yang terletak pada jalur ring of fire dan dihimpit oleh tiga lempeng yaitu lempeng Eurasia, lempeng Indo-Australia, dan lempeng Pasifik. Letak geografis tersebut menyebabkan Indonesia dapat mengalami bencana berupa letusan gunung api dan gempa bumi. Sehingga diperlukan identifikasi terhadap struktur bawah permukaan bumi agar dapat meminimalisasi dampak dari bencana alam tersebut. Identifikasi struktur permukaan bumi dimulai dengan pengambilan data yang dilakukan di Sesar Aceh, Nanggroe Aceh Darussalam dengan menggunakan metode gravitasi. Metode gravitasi adalah metode tidak langsung dalam geofisika. Metode ini dapat digunakan untuk mengetahui konfigurasi geologi bawah permukaan dengan skala yang luas berdasarkan pada perbedaan densitas tiap batuan. Metode gravitasi didasarkan pada variasi percepatan gravitasi di permukaan bumi. Hasil dari metode gravitasi adalah berupa distribusi densitas yang dapat menggambarkan struktur bawah permukaan. Alat yang digunakan adalah gravimeter scintrex. Setelah pengambilan data, dilakukan proses pengolahan data. Proses pengolahan data dilakukan dengan bantuan perangkat lunak Oasis Montaj. Berdasarkan data CBA diperoleh rentang nilai sebesar -208.6 mGal hingga 66.1 mGal menggunakan metode Parasnis dengan densitas sebesar 2.256 g/cm3. Kontras densitas batuan menunjukan adanya sesar dengan kedalaman 1.2 km pada lintasan A-A’, kedalaman 3.2 km pada lintasan B-B’. Batu pasir dan aluvium membentuk sesar di lintasan A-A’, sedangkan batu pasir tufaan, aluvium, dan batu gamping membentuk sesar di lintasan BB’.