digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

ABSTRAK Septi Sunah Rahmawati
Terbatas  Irwan Sofiyan
» Gedung UPT Perpustakaan

Peningkatan rata-rata suhu global berkaitan erat dengan peningkatan emisi karbon dioksida (CO2). Hutan bambu sebagai area penyedia jasa ekosistem secara ekologis sangat potensial untuk mengurangi akumulasi karbon di atmosfer. Estimasi stok karbon pada tegakan bambu penting dilakukan untuk mengetahui kemampuan tegakan bambu dalam penyerapan karbon. Metode pendugaan simpanan karbon pada tegakan bambu yang akurat dan efisien perlu dikembangkan, diantaranya melalui model allometrik pendugaan biomassa. Tujuan penelitian ini adalah untuk membangun persamaan allometrik penduga biomassa di atas permukaan dari empat jenis bambu, yaitu Gigantochloa apus, Gigantochloa pseudoarundinaceae, Gigantochloa atter, dan Bambusa vulgaris di hutan bambu yang terletak di Desa Babakan Peuteuy. Metode yang digunakan adalah dengan mengukur diameter at breast height (DBH) dan destruktif. Biomassa diduga menggunakan rumus perbandingan antara volume batang bambu dengan rata-rata biomassa sampel dan rata-rata volume sampel. DBH (cm) berperan sebagai variabel penduga dan biomassa (kg) sebagai variabel respon di dalam regresi. Regresi dilakukan menggunakan lima model persamaan yaitu linear, logaritmik, polinomial, power, dan exponensial. Hasil penelitian menunjukkan bahwa persamaan allometrik untuk Gigantochloa apus tidak bisa digunakan karena nilai koefisien determinasi (R2) yang sangat rendah serta nilai SE yang tinggi dan ? > 0,05. Persamaan allometrik Gigantochloa pseudoarundinaceae adalah Y = 0,179X2,084 dengan R2 = 0,798; Gigantochloa atter adalah Y = 0,308X1.890 dengan R2 = 0,942; dan Bambusa vulgaris adalah Y = 0,128X2,444 dengan R2 = 0,840.