digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

ABSTRAK Ayu Pradina Siswanti
Terbatas  Irwan Sofiyan
» Gedung UPT Perpustakaan

Aplikasi lahan basah buatan (constructed wetland) merupakan salah satu solusi alternatif berbasis ekologi untuk meremediasi limbah dengan kandungan logam berat. Peningkatan efisiensi pengolahan air pada lahan basah buatan didasarkan pada eksperimen yang umumnya dipengaruhi oleh multifaktor, dengan demikian akan membutuhkan banyak waktu dan sumber daya untuk dilakukan. Pada penelitian ini, optimasi parameter operasional lahan basah buatan sistem vertical subsurface flow constructed wetland dilakukan dengan menggunakan response surface methodology (RSM), yaitu perangkat statistik yang dapat digunakan untuk melakukan optimasi, pemodelan, serta prediksi hubungan antara variabel beserta responsnya. Metode ini digunakan untuk menghasilkan jumlah sistem eksperimental untuk menguji variabel komposisi kerikil (3 cm, 7,5 cm, 12 cm), waktu retensi (8 hari, 16 hari, 24 hari), dan konsentrasi timbal (Pb) (10 ppm, 85 ppm, 160 ppm) pada sistem uji berbeda yang ditumbuhi Ceratophyllum demersum. Pada penelitian, dua parameter utama yang diukur adalah BOD dan Total Pb. Kadar Pb diukur dengan metode AAS dengan panjang gelombang 283,3 nm sementara kadar BOD diukur dengan metode BOD5. Hasil eksperimen di rumah kaca digunakan untuk memprediksi serta mengoptimasi sistem lahan basah buatan. Eksperimen dengan tiga kali pengulangan menunjukkan kondisi optimum pada sistem 12 yakni saat komposisi kerikil 3 cm dan waktu retensi 16 hari untuk menurunkan kadar Pb sebesar 160 ppm. Pada kondisi ini, diperoleh persentase penurunan total Pb secara berurutan adalah 99,62%; 92,31%; dan 98,97% dengan penurunan total BOD berurutan sebesar 41,18%; 53,77%; dan 62,66%. Berdasarkan hasil eksperimen tersebut, maka kondisi optimum untuk menurunkan konsentrasi Pb 160 ppm adalah saat komposisi kerikil 3 cm dan waktu retensi 19 hari dengan prediksi penurunan Pb sebesar 99,62% dan penurunan BOD sebesar 66,26%. Dengan demikian dapat ditarik kesimpulan bahwa sistem lahan basah buatan yang digunakan efektif untuk meremediasi air limbah dengan kandungan logam berat Pb.