digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

Adrianto Ahmad
PUBLIC Alice Diniarti

Penelitian ini dimaksudkan untuk meningkatkan kinerja proses anaerob dalam mengolah limbah cair industri minyak savvit dengan mengembangkan teknik pengendalian wash-out biomassa anaerob dalam rangka memperpanjang waktu tinggal biomassa dalam bioreaktor. Teknik yang digunakan adalah teknik pemisahan padatan biomassa dan cairan yang dilewatkan melalui suatu membran mikrofiltrasi. Padatan yang tertahan dikembalikan ke dalam bioreaktor anaerob sedangkan cairan yang lolos keluar melalui saluran pembuangan. Teknologi tersebut merupakan salah satu teknologi terbaru yang sangat baik dibandingkan dengan teknik lainnya dalam proses pengolahan limbah cair industri minyak sawit. Penelitian ini diarahkan untuk penyempurnaan kinerja proses anaerob dengan mengoptimalkan kondisi-kondisi proses yang meliputi laju pembebanan dan peningkatan kinerja membran yang mencakup frekuensi/intensitas backflushing sehingga diharapkan efisiensi pengolahan menjadi bersaing dengan sistem bioreaktor lainnya. Penelitian ini menggunakan limbah cair sintetik yang komposisinya menyerupai limbah cair industri minyak kelapa sawit. Mikroorganisme yang dipergunakan berasal dari lumpur biomassa instalasi pengolahan limbah cair industri minyak kelapa sawit skala laboratorium. Proses membran yang digunakan adalah mikrofiltrasi crossflow dengan modul hollow fiber terbuat dari polipropilen, ukuran pori 0,2 Am dan luas permukaan membran 0,025 MZ . Proses pengolahan berlangsung pada waktu tinggal cairan (WTC) 20, 14 dan 12 hari untuk waktu tinggal padatan (WTP) 30 hari dan WTP 30, 50, 80 dan 100 hari untuk WTC 12 hari. Hasil penelitian tahun 1 (2001) menunjukkan bahwa kombinasi proses bioreaktor membran anaerob dapat digunakan untuk mengolah air limbah sintetis minyak sawit yang mempunyai COD awai 30.000 mg/L. Stabilitas fluks dapat dipertahankan dengan pengaturan kondisi optimum proses membran dan teknik backflushing. Kondisi optimum proses membran diperoleh pada tekanan 0,6 bar. Kondisi optimum backflushing diperoleh pada selang waktu 1,5 menit, lama backflushing 1 detik, dan tekanan 1,6 bar. Kondisi optimum yang diperoleh mampu mempertahankan fluks sebesar 0,75 L/(m'-.jam) pada berbagai WTP. Pada keadaan tunak, didapatkan MLSS semakin meningkat seining dengan meningkatnya WTC dan WTP. Konsentrasi COD keluaran semakin kecil, dengan peningkatan WTC dan WTP. Efisiensi penyisihan COD juga semakin meningkat dengan semakin besarnya WTC dan WTP. Efisiensi penyisihan COD yang dapat dicapai 90,57 - 94,89 %. Akibat pemakaian membran, ukuran flok bakten anaerob mengecil 60-76 dan jarak antar flok berkurang 44-75 %. Hasil isolasi dan identifikasi bakteri anaerob dalam bioreaktor didominasi Methanobacterium ruminantium dan Flavobacterium odoratum.