ABSTRAK Amelia Putri Deningsih
PUBLIC Latifa Noor PUSTAKA Amelia Putri Deningsih
PUBLIC Latifa Noor
COVER Amelia Putri Deningsih
EMBARGO  2026-08-31 
EMBARGO  2026-08-31 
BAB1 Amelia Putri Deningsih
EMBARGO  2026-08-31 
EMBARGO  2026-08-31 
BAB2 Amelia Putri Deningsih
EMBARGO  2026-08-31 
EMBARGO  2026-08-31 
BAB3 Amelia Putri Deningsih
EMBARGO  2026-08-31 
EMBARGO  2026-08-31 
BAB4 Amelia Putri Deningsih
EMBARGO  2026-08-31 
EMBARGO  2026-08-31 
BAB5 Amelia Putri Deningsih
EMBARGO  2026-08-31 
EMBARGO  2026-08-31 
Ftalat merupakan zat kimia yang dapat digunakan sebagai pelentur. Saat ini, penggunaan
senyawa ftalat dilarang dan dibatasi penggunaanya karena dampak negatif dari senyawa ftalat
terhadap pertumbuhan dan perkembangan anak, sistem endokrin serta sistem reproduksi.
Indonesia merupakan negara penghasil minyak sawit (crude palm oil atau CPO) terbesar di
dunia. Salah satu bahan kimia yang dapat direaksikan dari minyak sawit yaitu epoksidasi
minyak sawit (epoxidized palm oil atau EPO). EPO dapat menjadi alternatif untuk
menggantikan pelentur senyawa ftalat yang berbahaya. Epoksidasi merupakan reaksi kimia
yang mengubah ikatan rangkap karbon (olefin) menjadi oksiran (epoksida). Pada penelitian
terdahulu, epoksidasi minyak sawit dilaporkan dapat berjalan dengan pelepasan kalor yang
relatif rendah menggunakan TBHP 70% dan katalis. Pada penelitian ini, logam vanadium
dipreparasi menjadi VO(acac)2, yang dimetalasikan dengan ligan fenoksiimina FI-1
menggunakan prekursor 4-nitroanilina dan FI-2 menggunakan prekursor 3-nitroanilina,
membentuk kompleks vanadil fenoksiimina VO(FI-1)2 dan VO(FI-2)2. Hasil sintesis
dikonfirmasi dengan karakterisasi FTIR, PXRD dan 1H-NMR. Uji katalitik dilakukan pada
reaksi EPO dengan katalis vanadil fenoksiimina VO(FI-1)2 dan dikarakterisasi menggunakan
1H-NMR, terdapat kenaikan intensitas resonansi proton metin dari gugus epoksidasi pada
geseran kimia 2,8-3,0 ppm yang menunjukkan adanya aktivitas katalitik. Kondisi optimum
epoksidasi minyak sawit terkatalis vanadil fenoksiimina VO(FI-1)2 yaitu 0,3% mol katalis
VO(FI-1)2, 5 mek TBHP 70%, temperatur 80 oC selama 8 jam. Hasil kondisi optimum
memberikan nilai epoksidasi sebesar 71%. Nilai turnover number (TON) yang diperhitungkan
pada kondisi optimum katalis vanadil fenoksiimina VO(FI-1)2 diperoleh sebesar 479,
sedangkan nilai turnover frequency (TOF) sebesar 60 per jam. Kajian kinetika reaksi
menunjukkan reaksi merupakan orde pertama semu. Nilai konstanta laju (kobs) pada temperatur
60 oC, 80 oC dan 90 oC berturut-turut 0,0185 jam-1
, 0,0261 jam-1
, dan 0,0298 jam-1
. Nilai kobs
cenderung meningkat ketika temperatur meningkat. Energi aktivasi (????a) yang diperoleh
dengan katalis vanadil fenoksiimina VO(FI-1)2 sebesar 16 kJ.mol-1
, sedangkan tanpa katalis
sebesar 127 kJ.mol-1
. Perhitungan kinetika lainnya dengan katalis vanadil fenoksiimina
VO(FI-1)2 diperoleh entalpi pengaktifan (?????‡
) sebesar 13 kJ.mol-1
, entropi pengaktifan (?????
‡
)
sebesar -239 J.mol-1
.K-1
, dan energi bebas Gibbs pengaktifan (?????
‡
) sebesar 97 kJ.mol-1
. Jika
tanpa katalis, entalpi pengaktifan (?????‡
) sebesar 129 kJ.mol-1
, entropi pengaktifan (?????
‡
)
sebesar -640 J.mol-1
.K-1
, dan energi bebas Gibbs pengaktifan (?????
‡
) sebesar 355 kJ.mol-1
.