digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

Pandemi global COVID-19 menimbulkan kebiasaan untuk menjaga kebersihan tangan dan sekitar sehingga banyak bermunculan produk antiseptik dan disinfektan. Benzalkonium klorida (BKC) yang merupakan campuran alkilbenzildimetilamonium klorida telah banyak dikembangkan menjadi antiseptik dan disinfektan non alkohol. Dengan adanya produk BKC yang bermunculan, penetapan kadar perlu dilakukan untuk menjamin mutu produk tersebut. Penelitian ini bertujuan untuk mengembangkan metode berbasis spektrofotometri UV-Vis menggunakan KIO3/KI untuk penetapan kadar alkilbenzildimetilamonium klorida total. Penelitian dilakukan dalam beberapa tahap meliputi penentuan komposisi pereaksi dan kondisi pengukuran, validasi metode, serta penetapan kadar. Kondisi optimum pereaksi diperoleh dengan menggunakan pereaksi 1 yang mengandung KI 0,005 M dan pereaksi 2 yang mengandung H3PO4 1 M dan KIO3 0,001 M. Penetapan kadar diawali dengan mencampurkan sampel, pereaksi 1, dan pereaksi 2 dengan perbandingan 5:1:1 (v/v) pada suhu ruang dengan waktu inkubasi 10 – 15 menit lalu serapan diukur pada panjang gelombang 460 nm. Hasil Validasi menunjukkan metode memiliki spesifisitas yang baik; linearitas yang baik nilai koefisien korelasi (r) 0,999 pada rentang konsentrasi BKC 4 – 18 bpj; batas deteksi 0,87 bpj dan batas kuantitasi 2,05 bpj. Hasil uji akurasi menunjukkan metode memiliki persen perolehan kembali berada pada rentang 98 – 102%; serta hasil uji presisi intraday dan interday dengan simpangan baku relatif <2%. Metode yang telah divalidasi digunakan pada sampel bahan baku dan didapatkan hasil perbandingan persen konsentrasi aktual sampel dengan klaimnya pada rentang 86,56-100,03%. Metode spetrofotometri UV-Vis yang dikembangkan dapat digunakan untuk penetapan kadar alkilbenzildimetilamonium klorida total pada sampel bahan baku.