Pandemi global COVID-19 menimbulkan kebiasaan untuk menjaga kebersihan tangan dan sekitar
sehingga banyak bermunculan produk antiseptik dan disinfektan. Benzalkonium klorida (BKC) yang
merupakan campuran alkilbenzildimetilamonium klorida telah banyak dikembangkan menjadi
antiseptik dan disinfektan non alkohol. Dengan adanya produk BKC yang bermunculan, penetapan
kadar perlu dilakukan untuk menjamin mutu produk tersebut. Penelitian ini bertujuan untuk
mengembangkan metode berbasis spektrofotometri UV-Vis menggunakan KIO3/KI untuk
penetapan kadar alkilbenzildimetilamonium klorida total. Penelitian dilakukan dalam beberapa
tahap meliputi penentuan komposisi pereaksi dan kondisi pengukuran, validasi metode, serta
penetapan kadar. Kondisi optimum pereaksi diperoleh dengan menggunakan pereaksi 1 yang
mengandung KI 0,005 M dan pereaksi 2 yang mengandung H3PO4 1 M dan KIO3 0,001 M. Penetapan
kadar diawali dengan mencampurkan sampel, pereaksi 1, dan pereaksi 2 dengan perbandingan
5:1:1 (v/v) pada suhu ruang dengan waktu inkubasi 10 – 15 menit lalu serapan diukur pada panjang
gelombang 460 nm. Hasil Validasi menunjukkan metode memiliki spesifisitas yang baik; linearitas
yang baik nilai koefisien korelasi (r) 0,999 pada rentang konsentrasi BKC 4 – 18 bpj; batas deteksi
0,87 bpj dan batas kuantitasi 2,05 bpj. Hasil uji akurasi menunjukkan metode memiliki persen
perolehan kembali berada pada rentang 98 – 102%; serta hasil uji presisi intraday dan interday
dengan simpangan baku relatif <2%. Metode yang telah divalidasi digunakan pada sampel bahan
baku dan didapatkan hasil perbandingan persen konsentrasi aktual sampel dengan klaimnya pada
rentang 86,56-100,03%. Metode spetrofotometri UV-Vis yang dikembangkan dapat digunakan
untuk penetapan kadar alkilbenzildimetilamonium klorida total pada sampel bahan baku.