Inflamasi utamanya disebabkan oleh respon tubuh yang berkaitan dengan inisiasi stress oksidatif. Stress
oksidatif dapat berasal dari radikal bebas berupa ion, atom, atau molekul dengan kandungan oksigen
dengan elektron tidak berpasangan pada orbit terluar akibat reaksi homolitik dan reduksi-oksidasi.
Respon inflamasi merupakan salah satu mekanisme pertahanan tubuh terhadap proteksi yang bertujuan
untuk memperbaiki homeostasis tubuh. Manajemen penanganan inflamasi masih memiliki beberapa
kekurangan terutama dalam efek samping merugikan yang dialami pasien, seperti dyspepsia, nyeri perut,
glaukoma, dan lainnya. Salah satu alternatif yang dapat digunakan yaitu pemanfaatan senyawa metabolit
sekunder seperti fenol dan flavonoid yang bersumber dari tumbuhan. Tumbuhan yang memiliki
kandungan fenol tertinggi salah satunya yaitu tumbuhan api-api (Avicennia marina (Forssk.) Vierh.).
Penelitian ini bertujuan untuk menentukan kadar kuantitatif fenol dan flavonoid yang terkandung serta
menentukan potensi antiinflamasi dan antioksidan ekstrak etanol 70% api-api dengan ekstraksi maserasi.
Sampel diuji kadar kuantitatif fenol dengan menggunakan pereaksi Folin-Ciocalteu dengan satuan
kesetaraan asam galat dan flavonoid dengan pereaksi AlCl3 dengan satuan kesetaraan kuersetin. Sampel
diuji potensi antiinflamasi secara in vitro dengan menggunakan denaturasi protein BSA dan
antioksidannya dengan peredaman DPPH. Didapatkan bahwa aktivitas antiinflamasi memiliki nilai IC50
sampel akar, batang, buah, dan daun berturut-turut 0,20; 0,32; 0,14; dan 0,12 mg/mL. Sedangkan aktivitas
antioksidan memiliki nilai IC50 sampel akar, batang, buah, dan daun berturut-turut 0,092; 0,151; 0,097;
0,222 mg/mL. Kandungan fenol pada sampel akar, batang, dan buah, dan daun yaitu berturut-turut 7,76
± 0,013; 3,45 ± 0,022; 6,91 ± 0,038; 5,96 ± 0,027 g GAE/100 g. Kandungan flavonoid sampel akar, batang,
buah, dan daun yaitu berturut-turut 0,88 ± 0,019; 1,04 ± 0,017; 0,76 ± 0,024; 1,76 ± 0,023 g QE/100 g.