digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

Atiya Ramadhanti Akbar.pdf
PUBLIC Lili Sawaludin Mulyadi

Salah satu sumber dari pelepasan mikroplastik primer ke lingkungan adalah Personal Care and Cosmetic Products (PCCPs) seperti pasta gigi, sabun wajah, tabir surya, deodoran, sabun, sampo, dan lainnya dalam bentuk microbeads. Mikroplastik digunakan oleh PCCPs untuk berbagai macam kegunaan seperti untuk eksfoliasi dan membersihkan (microbeads) serta untuk menahan fragrance yang berada pada PCCPs agar dapat bertahan lama. Sabun pembersih wajah merupakan salah satu PCCPs yang menjadi penyumbang polutan spesifik serta mikroplastik pada air limbah greywater. Maka dilakukan penelitian ini dengan tujuan untuk menentukan karakteristik air buangan bekas pemnggunaan Personal Care and Cosmetic Products (PCCPs) jenis sabun pembersih wajah, menentukan besar potensi timbulan polutan spesifik pada air buangan, menentukan besar emisi pengeluaran mikroplastik yang akan dikeluarkan dalam air limbah, serta menentukan karakteristik mikroplastik yang ditemukan, meliputi distribusi ukuran dan bentuk mikroplastik. Pemilihan sampel yang akan diuji dilakukan dengan menggunakan data primer dan sekunder. Data primer didapatkan dari hasil kuesioner yang disebarkan pada masyarakat Kota Bandung, sedangkan data sekunder didapatkan dari data Top Brand Award tingkat pemakaian sabun pembersih wajah di Indonesia. Dari kedua data tersebut didapatkan sampel A, B, C, dan D. Pembuatan sampel dilakukan dengan melarutkan 1 gram (berat basah) produk dengan air keran sampai terbentuk 1000 mL larutan sampel. Penggunaan air keran dilakukan untuk menyesuaikan keadaan aslinya dalam kegiatan mencuci muka yang dilakukan menggunakan air keran. Dari larutan sampel tersebut, dilakukan delapan jenis pengujian untuk mengetahui parameter kimia-fisika, serta kandungan mikroplastik yang ada pada air buangan. Pengujian yang dilakukan diantaranya adalah uji pH, uji padatan berupa TSS dan TDS, uji COD total, uji COD terlarut, uji total P, uji NTK, dan juga uji kandungan mikroplastik. Uji parameter fisik kimia dilakukan dengan menggunakan acuan dari Standard Methods for the Examination of Water and Wastewater yang diterbitkan oleh American Public Health Association (APHA). Sedangkan Uji mikroplastik belum memiliki standar metode yang dapat dijadikan acuan sehingga digunakan beberapa literatur untuk dijadikan acuan pada penelitian ini. Dari hasil pengujian didapatkan karakteristik fisikkimia dari air buangan penggunaan Personal Care and Cosmetic Products (PCCPs) jenis sabun pembersih wajah secara berturut-turut untuk Sampel A, B, C, dan D adalah: 1) pH sebesar 7,21, 7,05, 7,21, dan 7,22. 2) Konsentrasi COD (Chemical Oxygen Demand) Total sebesar 1149, 27 mg/L, 1022,52 mg/L, 973,44 mg/L, dan 595,08 mg/L. 3) Konsentrasi COD (Chemical Oxygen Demand) terlarut adalah 876,86 mg/L, 740,90 mg/L, 849,47 mg/L, dan 446,01 mg/L. 4) Besar Total P untuk masing-masing sampel adalah 2,05 mg/L, 3,25 mg/L, 1,04 mg/L, dan 1,85 mg/L. 5) Konsentrasi Total N adalah 4,06 mg/L, 1,4 mg/L, 2,8 mg/L, dan 2,71 mg/L. 7) Parameter fisik berupa padatan TSS dengan masing-masing sampel sebesar 229 mg/L, 55,67 mg/L, 0 mg/L, dan 344,33 mg/L, dan 8) TDS dengan besar masing-masing sampel adalah 361 mg/L, 410,33 mg/L, 344,33 mg/L, dan 332,67 mg/L. Dilakukan pula perhitungan timbulan polutan spesifik rata-rata pada greywater yang akan dihasilkan pada skala rumah tangga yaitu 1,87 g/kapita.hari untuk COD terlarut, 1,457 g/kapita.hari untuk COD total, 0,004 g/kapita.hari untuk total P, 0,005 g/kapita.hari untuk total N, 0,429 g/kapita.hari untuk TSS, dan 0,724 g/kapita.hari untuk TDS. Besar emisi mikroplastik yang dilepaskan ke greywater dari kegiatan penggunaan PCCPs pembersih wajah adalah 719 ± 66 partikel/L untuk Sampel A, 1261 ± 49 partikel/L untuk Sampel B, 2823 ± 567 partikel/L pada Sampel C, dan 443 ± 28 partikel/L untuk Sampel D. Ditemukan bahwa mikroplastik pada air buangan sabun pembersih wajah paling banyak memiliki bentuk fragmen untuk Sampel A, B, dan D dimana berturut-turut nilainya pada masing-masing sampel adalah 52%, 67% dan 64%. Sedangkan pada Sampel C paling banyak ditemukan mikroplastik dengan bentuk pellet sebanyak 41%. Selanjutnya, karakterisasi berdasarkan ukuran menemukan bahwa pada Sampel A dan D ukuran partikel relative kecil berada pada rentang 10-49 µm sebanyak 49% pada Sampel A dan 66% pada Sampel D. Sedangkan Sampel B dan C memiliki ukuran paling banyak pada rentang 100-499 µm sebanyak 36% pada Sampel B dan 45% pada Sampel C. Untuk memastikan bahwa partikel yang didapatkan merupakan mikroplastik, disarankan untuk melakukan uji FT-IR sebagai uji konfirmasi terhadap partikel mikroplastik yang ditemukan pada air buangan penggunaan PCCPs jenis pembersih wajah.