Saat ini banyak sekali penyakit yang berkaitan dengan sistem imun. Untuk mengatasi penyakit
tersebut dibutuhkan senyawa-senyawa imunomodulator yang dapat mempengaruhi sistem imun.
Salah satu sumber imunomodulator dapat berasal dari tumbuhan di antaranya yaitu kecombrang
[Etlingera elatior (Jack) R.M. Smith] yang sering digunakan sebagai bumbu masak. Kecombrang
merupakan salah satu rempah khas Indonesia yang memiliki berbagai manfaat. Beberapa manfaat
kecombrang antara lain sebagai antibakteri, antioksidan, dan antikanker. Penelitian ini bertujuan
untuk mengkaji khasiat imunomodulator dari bunga kecombrang. Senyawa aktif bunga
kecombrang diekstraksi menggunakan etanol melalui metode maserasi. Khasiat imunomodulator
ekstrak etanol bunga kecombrang (EEBK) diuji pada mencit Swiss Webster melalui uji bersihan
karbon, indeks organ, dan titer antibodi sebagai respons imun humoral. Efek imunomodulator diuji
lebih lanjut melalui uji renang. Hasil menunjukkan EEBK pada dosis 400 mg/kg bobot badan bersifat
imunosupresif dengan indeks fagositik 0,89. Kedua dosis EEBK (200 dan 400 mg/kg bobot badan)
tidak mempengaruhi indeks organ (hati, limpa, dan kelenjar timus). Efek imunosupresif EEBK pada
dosis 400 mg/kg bobot badan juga terlihat dari hasil titer antibodi baik primer maupun sekunder
yang lebih rendah dari kontrol. Sejalan dengan efek imunosupresif, kedua dosis juga tidak
meningkatkan stamina pada uji berenang. Berdasarkan hasil penilitian ini, dapat disimpulkan
peningkatan dosis EEBK meningkatkan efek imunosupresif yang dapat digunakan untuk penderita
penyakit otoimun.