digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

ABSTRAK Fathia Rahima Putri
PUBLIC yana mulyana

Penggunaan obat bahan alam cukup tinggi di masyarakat, sehingga keamanan dan kualitas dari bahan baku dan produk jadi obat bahan alam perlu diperhatikan. Salah satu upaya dalam menjaga dan mengawasi mutu produk herbal adalah dengan mengidentifikasi dan menetapkan kadar senyawa marker sebagai parameter spesifik, oleh karena itu dibutuhkan suatu metode analisis yang tervalidasi. Penelitian ini dilakukan untuk mendapatkan metode yang optimal untuk penetapan kadar astragalin dalam ekstrak daun kelor (Moringa oleifera Lam.) menggunakan Kromatografi Cair Kinerja Tinggi (KCKT). Kondisi optimum diperoleh menggunakan kolom LiChrospher® 100 RP-18 (125 mm x 4 mm, 5 µm), fase gerak metanol pro KCKT – aquabides dengan sistem elusi gradien, laju alir 1,0 mL/menit, suhu oven kolom 30 oC, dan detektor UV dengan panjang gelombang deteksi 345 nm. Waktu retensi dari astragalin adalah 6,608 menit. Hasil validasi metode menunjukkan linearitas yang baik dengan nilai koefisien korelasi (R2 ) 0,9991 dan VX0 1,395%. Batas deteksi dan batas kuantifikasi metode ini adalah 1,883 dan 6,277 µg/mL. Metode ini juga memiliki tingkat akurasi yang baik dengan persentase perolehan kembali berada pada rentang 98,029 – 101,901%, serta presisi intrahari dan antarhari memiliki simpangan baku relatif (SBR) < 2% dan Horwitz Ratio < 2. Nilai resolusi dan faktor selektivitas dari astaragalin adalah 1,878 dan 1,290. Nilai SBR dari hasil pengujian ketegaran dengan variasi pada parameter laju alir, suhu oven kolom, dan panjang gelombang deteksi dibawah 2%. Konsentrasi astragalin dalam sampel ekstrak dan jamu daun kelor adalah 1,081 dan 0,009%. Keseluruhan hasil telah memenuhi kriteria keberterimaan yang ditetapkan, sehingga disimpulkan metode yang telah dikembangkan dapat digunakan untuk penetapan kadar astragalin dari ekstrak daun kelor (M. oleifera Lam.).