Penggunaan obat bahan alam cukup tinggi di masyarakat, sehingga keamanan dan kualitas dari
bahan baku dan produk jadi obat bahan alam perlu diperhatikan. Salah satu upaya dalam menjaga
dan mengawasi mutu produk herbal adalah dengan mengidentifikasi dan menetapkan kadar
senyawa marker sebagai parameter spesifik, oleh karena itu dibutuhkan suatu metode analisis yang
tervalidasi. Penelitian ini dilakukan untuk mendapatkan metode yang optimal untuk penetapan
kadar astragalin dalam ekstrak daun kelor (Moringa oleifera Lam.) menggunakan Kromatografi Cair
Kinerja Tinggi (KCKT). Kondisi optimum diperoleh menggunakan kolom LiChrospher® 100 RP-18
(125 mm x 4 mm, 5 µm), fase gerak metanol pro KCKT – aquabides dengan sistem elusi gradien, laju
alir 1,0 mL/menit, suhu oven kolom 30 oC, dan detektor UV dengan panjang gelombang deteksi 345
nm. Waktu retensi dari astragalin adalah 6,608 menit. Hasil validasi metode menunjukkan linearitas
yang baik dengan nilai koefisien korelasi (R2
) 0,9991 dan VX0 1,395%. Batas deteksi dan batas
kuantifikasi metode ini adalah 1,883 dan 6,277 µg/mL. Metode ini juga memiliki tingkat akurasi
yang baik dengan persentase perolehan kembali berada pada rentang 98,029 – 101,901%, serta
presisi intrahari dan antarhari memiliki simpangan baku relatif (SBR) < 2% dan Horwitz Ratio < 2.
Nilai resolusi dan faktor selektivitas dari astaragalin adalah 1,878 dan 1,290. Nilai SBR dari hasil
pengujian ketegaran dengan variasi pada parameter laju alir, suhu oven kolom, dan panjang
gelombang deteksi dibawah 2%. Konsentrasi astragalin dalam sampel ekstrak dan jamu daun kelor
adalah 1,081 dan 0,009%. Keseluruhan hasil telah memenuhi kriteria keberterimaan yang
ditetapkan, sehingga disimpulkan metode yang telah dikembangkan dapat digunakan untuk
penetapan kadar astragalin dari ekstrak daun kelor (M. oleifera Lam.).