RIZKI SALSABILA
EMBARGO  2027-07-25 
EMBARGO  2027-07-25 
RIZKI SALSABILA
EMBARGO  2027-07-25 
EMBARGO  2027-07-25 
RIZKI SALSABILA
EMBARGO  2027-07-25 
EMBARGO  2027-07-25 
RIZKI SALSABILA
EMBARGO  2027-07-25 
EMBARGO  2027-07-25 
RIZKI SALSABILA
EMBARGO  2027-07-25 
EMBARGO  2027-07-25 
RIZKI SALSABILA
EMBARGO  2027-07-25 
EMBARGO  2027-07-25 
Silika dapat disintesis melalui metode sol-gel. Pada umumnya, silika digunakan sebagai
partikel pengisi kolom atau fasa diam dalam metode KCKT (Kromatografi Cair
Kinetika Tinggi). Keberhasilan analisis menggunakan KCKT bergantung pada pilihan kolom
(fasa diam) dan kondisi kerja yang tepat. Pada penelitian ini, dilakukan sintesis material silika
dari prekursor tetraetilortosilikat (TEOS) yang dimodifikasi dengan gugus aktif propilamina
yang berasal dari senyawa 3-aminopropil trietoksisilan (APTES) menggunakan metode
sol-gel. Hasil sintesis termodifikasi propilamina dikarakterisasi dengan menggunakan
DRS-FTIR dan Scanning Electron Microscopy (SEM). Silika termodifikasi propilamina
digunakan sebagai kolom KCKT diuji kinerjanya untuk memisahkan larutan campuran gula.
Berdasarkan data FTIR, didapatkan bahwa terdapat puncak baru yaitu pada panjang
gelombang 1657 dan 3403 cm-1 (puncak N-H), 1381 dan 2922 cm-1 (puncak C-H), dan
947 cm-1 (puncak Si-C). Semua puncak tersebut juga terdapat pada spektrum 3-APTES
sehingga dapat disimpulkan modifikasi silika menggunakan 3-APTES telah berhasil
dilakukan. Lalu berdasarkan data SEM, silika termodifikasi amina berbentuk sferik dan
berukuran 1,72-2,02 µm. Silika termodifikasi dimasukkan ke dalam kolom kromatografi
dengan eluen pelarut metanol. Hasil dari penelitian ini sudah dapat meretensi gula selain
maltosa pada campuran gula (fruktosa, glukosa, dan maltosa) namun puncak-puncaknya
belum terpisah secara optimal. Kondisi yang digunakan untuk dapat meretensi gula adalah
eluen asetonitril:air 100:0 (v/v) dan laju alir 1,7 mL/menit dengan urutan keterpisahan sebagai
berikut : fruktosa-glukosa.