digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

ABSTRAK Stevanie
PUBLIC Open In Flip Book yana mulyana

Pembalut luka yang dapat melindungi luka dari lingkungan luar, mencegah infeksi, dan mencegah cairan berlebih merupakan faktor penting dalam penyembuhan luka. Propolis merupakan resin yang dihasilkan tanaman yang dikumpulkan oleh lebah dan dicampurkan dengan lilin lebah sebagai bahan pembentukan sarang dan bahan perlindungan yang banyak diteliti karena aktivitasnya sebagai antioksidan, anti-bakteri, dan antiseptik sehingga banyak digunakan untuk penyembuhan luka. Pembalut luka pada umumnya tidak memberikan efek antimikroba dan penyembuhan luka sehingga perlu ditambahkan zat yang memiliki efek antimikroba untuk mencegah infeksi dan mempercepat penyembuhan luka. Pada penelitian digunakan propolis sebagai anti-bakteri yang diimpregnasi ke dalam kasa pembalut luka. Adapun tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengoptimasi formula sediaan mengandung propolis sehingga mengandung basis dengan komposisi yang dapat mengoptimalkan impregnasi propolis ke dalam kasa. Evaluasi kadar propolis yang terimpregnasi dalam kasa dilakukan dengan pengujian aktivitas antioksidan menggunakan metode DPPH. Karakterisasi transmisi uap air kasa dilakukan dengan metode wadah ASTM (American Society for Testing Materials) E-96. Kemudian, uji aktivitas antimikroba dilakukan dengan metode zona hambat dan mikrodilusi. Formulasi kasa impregnasi propolis terbaik dalam memberikan aktivitas antioksidan adalah kasa dengan formula basis parafin cair:vaselin (75:25) yakni sebesar 21,105% dan memiliki perbedaan signifikan terhadap dua formula basis lainnya serta terhadap blangko. Transmisi uap air pada formula dengan perbandingan parafin cair:vaselin (75:25) memiliki laju transmisi terbaik yaitu 8,020 g/m2 jam. Hasil pengujian aktivitas antimikroba menunjukkan aktivitas zona hambat dari kasa impregnasi propolis dengan konsentrasi 25%, 30%, dan 35% pada S. aureus dan P. aeruginosa namun tidak menunjukkan zona inhibisi terhadap C. albicans. Hasil uji mikrodilusi menunjukkan tidak terdapat aktivitas antibakteri pada propolis dengan konsentrasi hingga 2048 ppm. ------------------------------------------------------------------------------- ----------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------