digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

Nikotin merupakan senyawa psikoaktif yang menimbulkan sifat adiktif pada tembakau. Berbagai opsi pengobatan tersedia untuk mengatasi kecanduan merokok, akan tetapi tingginya insiden kekambuhan serta isu terkait efek samping dan kepatuhan pengobatan menjadi tantangan. Jeringau (Acorus calamus L.) adalah salah satu tanaman yang berpotensi mengurangi ketergantungan nikotin. Penelitian ini bertujuan untuk menguji efektivitas ekstrak etanol rimpang jeringau dalam menekan kecanduan dan relaps nikotin dengan protokol Conditioned Place Preference (CPP) dan mengevaluasi aktivitas neuroprotektif ekstrak etanol rimpang jeringau (Acorus calamus L.) terhadap kerusakan sel saraf akibat nikotin. Konstituen aktif dalam rimpang jeringau diekstraksi dengan etanol 70% menggunakan metode maserasi. Ekstrak rimpang jeringau (EAC) disuspensikan dalam CMC-Na 0,5% kemudian dibagi ke dalam tiga dosis, yaitu 100 mg/kg BB, 200 mg/kg BB, dan 400 mg/kg BB. Untuk menginduksi ketergantungan, mencit diberikan nikotin 0,5 mg/kg BB secara intraperitoneal sekali sehari selama lima hari. Mencit diberikan pembawa CMCNa 0,5%, obat pembanding natrium diklofenak 10 mg/kg BB, atau EAC 30 menit sebelum pemberian nikotin. Analisis statistik skor preferensi menunjukkan bahwa ketiga dosis ekstrak menurunkan skor preferensi secara signifikan (p < 0,05). Penurunan skor preferensi proporsional dengan dosis ekstrak. Untuk menginduksi relaps nikotin, mencit melalui periode bebas nikotin selama 7 hari, kemudian pada hari ke-8 diberikan pembawa, obat pembanding, atau EAC 400 mg/kg BB 30 menit sebelum disuntikkan nikotin. Hasil uji relaps menunjukkan bahwa EAC 400 mg/kg BB menghasilkan penurunan skor preferensi yang signifikan. Analisis histologi menunjukkan bahwa ekstrak rimpang jeringau tidak mencegah kerusakan neuron akibat induksi nikotin. Dari hasil penelitian, dapat disimpulkan bahwa ekstrak A. calamus berpotensi untuk mengurangi kecanduan dan relaps nikotin.