digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

ABSTRAK Tri Agatha Manullang
Terbatas  Yati Rochayati
» Gedung UPT Perpustakaan

COVER Tri Agatha Manullang
Terbatas  Yati Rochayati
» Gedung UPT Perpustakaan

BAB 1 Tri Agatha Manullang
Terbatas  Yati Rochayati
» Gedung UPT Perpustakaan

BAB 2 Tri Agatha Manullang
Terbatas  Yati Rochayati
» Gedung UPT Perpustakaan

BAB 3 Tri Agatha Manullang
Terbatas  Yati Rochayati
» Gedung UPT Perpustakaan

BAB 4 Tri Agatha Manullang
Terbatas  Yati Rochayati
» Gedung UPT Perpustakaan

BAB 5 Tri Agatha Manullang
Terbatas  Yati Rochayati
» Gedung UPT Perpustakaan

PUSTAKA Tri Agatha Manullang
Terbatas  Yati Rochayati
» Gedung UPT Perpustakaan

Emisi CO2 di atmosfer dapat dikurangi dengan metode CCS (Carbon Capture and Storage). CCS adalah metode injeksi CO2 ke reservoir geologi yang dalam dan permeabel, seperti reservoir karbonat. Tujuan dari penelitian ini adalah menganalisis reaksi kimia dan perubahan struktur pori sebelum dan setelah injeksi CO2 pada batuan karbonat Indonesia. Injeksi CO2 pada batuan karbonat dilakukan dengan cara merendam batuan ke dalam larutan asam karbonat (H2CO3) dalam beberapa variasi waktu, yaitu 3 hari, 7 hari, 14 hari, 21 hari, dan 28 hari. Pengukuran massa batuan serta pengamatan struktur pori menggunakan mikroskop dilakukan sebelum dan sesudah injeksi untuk semua variasi waktu injeksi. Hasil citra struktur pori akan digunakan untuk mengukur nilai porositas batuan menggunakan metode thresholding. Hasil eksperimen menunjukkan massa batuan karbonat berkurang karena reaksi kimia antara batuan karbonat dan asam karbonat menyebabkan ada mineral karbonat yang terlarut. Hal tersebut membuat pori batuan semakin bertambah. Nilai porositas batuan karbonat yang dihasilkan dari helium porosity measurement yaitu sebesar 3,12%. Pengukuran porositas menggunakan metode thresholding menunjukkan porositas batuan karbonat meningkat selama injeksi berlangsung. Kesimpulan dari penelitian ini yaitu reaksi kimia antara batuan karbonat dan asam karbonat menyebabkan adanya mineral karbonat yang terlarut sehingga pori batuan semakin besar. Citra hasil mikroskop menunjukkan ada perubahan struktur pori selama injeksi berlangsung. Massa karbonat akan berbanding terbalik dengan waktu injeksi, sedangkan massa terlarut berbanding lurus dengan waktu injeksi. Nilai porositas berbanding lurus dengan waktu injeksi sehingga semakin lama waktu injeksi maka nilai porositas semakin besar.