digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

ABSTRAK Sabita Thifal Amani
PUBLIC Perpustakaan Prodi Arsitektur

Perubahan orientasi kota terhadap sungai berdampak signifikan terhadap kualitasnya sebagai salah satu infrastruktur vital di Kota Surabaya. Akibatnya, banjir permukaan terjadi seiring dengan degradasi kualitas dan kuantitas dari sungai di Surabaya. Salah satu kasus dari fenomena ini adalah Tepi Sungai Kalimas segmen Pintu Air Wonokromo. Kendati dilengkapi dengan fasilitas pengendalian banjir, kawasan ini masih berpotensi banjir dengan kisaran waktu 0-3 jam yang berdampak secara materiil maupun immateriil. Empat persoalan kunci mendukung terjadinya banjir pada kawasan yaitu: depedensi berlebihan terhadap infrastruktur drainase kota, aktivitas antropogenik dengan orientasi halaman belakang terhadap sungai, ketimpangan kepadatan pada tepi sungai, dan potensi aliran hujan yang meluap terhadap fungsi permukiman dan komersial kawasan. Studi ini bertujuan untuk merumuskan gagasan perancangan dari Kawasan Tepi Sungai Kalimas dengan pendekatan Storm Water Management (SWM). Pendekatan ini dilakukan dengan mempertimbangkan elemen-elemen yang dapat diaplikasikan untuk mengurangi limpasan air (run-off) langsung terhadap sungai. Pengurangan run-off akan diimplementasikan pada kawasan dengan luas 12,9 Ha sebagai infill development untuk mengurangi beban limpasan kawasan terhadap area sekitarnya. Perancangan ini dilakukan dengan penerapan elemen-elemen SWM seperti bioswale, bioretensi, taman atap, pemanenan air hujan, fasilitas drainase persil, kolam detensi, dan perubahan material yang meresap air. Proses sistematis yang dilibatkan pada rancangan ini berupa analisis prinsip dan elemen yang berkaitan dengan tepi sungai, menentukan perangkat desain, melakukan analisis tapak, menetapkan visi kawasan, dan membuat visualisasi konsep desain. Sebagai hasilnya, limpasan air di dalam kawasan dapat dikurangi menjadi <40% dengan integrasi proses infiltrasi, detensi, dan pemanfaatan ulang air limpasan pada konsep rancangan.