Sungai Citarum merupakan salah satu sungai yang menerima sejumlah besar
polutan dari berbagai sektor. Disisi lain, sungai ini berfungsi sebagai sumber air
baku untuk PDAM, irigasi, industri dan domestik. Faktor utama yang menjadi
penyebab terjadinya pencemaran di Sungai Citarum melibatkan pertumbuhan
penduduk dan perubahan tata guna lahan. Hingga kini, bagian hulu sering menjadi
fokus perhatian akibat pencemaran yang dinilai lebih tinggi, sementara bagian hilir
menampung kontaminan yang berasal dari hulu hingga tengah yang akan
terakumulasi pada bagian hilir sungai. Dengan demikian diperlukan pengelolaan
kualitas air yang efektif pada bagian hilir sungai. Penelitian ini bertujuan untuk
melakukan analisis kualitas air dengan mempertimbangkan parameter BOD dan
COD menggunakan aplikasi QUAL2Kw. Simulasi skenario dilakukan untuk
mengidentifikasi skenario yang paling optimal dalam mengatasi beban pencemar.
Berdasarkan perhitungan DTBP Sungai Citarum hilir sudah menampung beban
pencemar yang melebihi kemampuannya sebesar 31.139, 4 ton/hari untuk
parameter BOD dan sebesar 745.607,9 ton/hari untuk parameter COD. Simulasi
skenario digunakan sebagai strategi penanggulangan kualitas air. Berdasarkan hasil
simulasi skenario, pendekatan yang paling efektif agar kualitas air sungai
memenuhi baku mutu kelas 2 yaitu dengan menurunkan beban pencemar point
source sebanyak 80% dan beban pencemar non point source sebanyak 85%. Hal
tersebut dapat dicapai melalui implementasi IPAL komunal untuk limbah domestik
dan perbaikan pada sistem IPAL industri. Berdasarkan perhitungan Indeks Kualitas
Air (IKA) yang menggunakan metode Indeks Pencemar (IP), status mutu kualitas
air Sungai Citarum bagian hilir tergolong tercemar ringan. Status ini mencerminkan
kondisi kualitas air pada saat pengambilan sampel.