ABSTRAK Husna Afkarina A S
Terbatas  Irwan Sofiyan
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Irwan Sofiyan
» Gedung UPT Perpustakaan
Tin (Ficus carica) merupakan tanaman yang dapat tumbuh di Asia Tenggara, tanaman ini memiliki getah berwarna putih dan berbuah manis. Tin digunakan dalam pengobatan tradisional untuk berbagai penyakit yang berhubungan dengan pencernaan, endokrin, reproduksi, dan sistem pernapasan. Pertumbuhan tanaman tin secara konvensional akan memakan waktu yang lebih lama. Perbanyakan tin yang lebih optimal dapat dilakukan secara in vitro dengan menggunakan bioreaktor mist. Bioreaktor mist memiliki ciri berupa pemberian medium dengan penyemprotan oleh bantuan aerasi udara yang berasal dari pompa, interval penyemprotannya dapat diatur. Penelitian ini bertujuan untuk membandingkan pertumbuhan dari Ficus carica yang dikultivasi pada bioreaktor mist dengan variasi penyemprotan medium nutrisi 20 dan 30 menit tiap 6 jam dengan parameter kelayakan berdasarkan analisis neraca massa, multiplication rate, relative growth rate, laju pertumbuhan rata-rata, konsumsi dan serapan nutrisi, serta survavibility rate. Kultur pucuk F. carica pada bioreaktor mist dengan interval penyemprotan media 30 menit tiap 6 jam menunjukkan kelayakan berdasarkan analisis neraca massa karena produksi biomassa meningkat 2,15 kali lipat, multiplication rate sebesar 3,75 pucuk/minggu, relative growth rate sebesar 3,75 g/hari, laju pertumbuhan rata-rata sebesar 1,93 mm/hari, konsumsi dan serapan nutrisi 10,6%, serta survavibility rate sebesar 87%. Sementara itu, kultur pucuk pada bioreaktor mist dengan interval penyemprotan media 20 menit tiap 6 jam memiliki pertumbuhan yang baik pula, dengan kelayakan berdasarkan analisis neraca massa karena produksi biomassa meningkat 1,15 kali lipat, multiplication rate sebesar 5 pucuk/minggu, relative growth rate sebesar 2,39 g/hari, laju pertumbuhan rata-rata sebesar 2,35 mm/hari, konsumsi dan serapan nutrisi 8%, serta survavibility rate sebesar 95%. Namun dari hasil-hasil ini dapat disimpulkan bahwa untuk penyiapan bibit maka peneyemprotan media 20 menit tiap 6 jam lebih baik.