Kopi adalah salah satu tumbuhan yang memiliki nilai ekonomi tinggi dan memiliki
peran penting dalam meningkatkan pertumbuhan ekonomi Indonesia. Produksi
kopi pada industri pengolahan kopi di Desa Karanggupito, Kabupaten Ngawi, Jawa
Timur mempunyai produk unggulan kopi jenis ekselsa sebanyak dua ton biji kopi
dalam setahun. Dari hasil produksi tersebut, limbah kulit kopi yang dihasilkan
adalah sebesar 40%. Limbah kulit kopi pada pengolahan kopi tersebut saat ini hanya
dimanfaatkan sebagai pakan ternak sebelum sisanya dibuang. Penelitian ini
berupaya untuk memberikan alternatif solusi untuk mengoptimalkan potensi dari
limbah kulit kopi supaya dapat memiliki nilai guna yaitu dimanfaatkan menjadi
pewarna alam yang diaplikasikan pada produk tekstil. Limbah kulit kopi memiliki
kandungan zat tanin yang dapat memberikan warna coklat pada tekstil dan variasi
warna dapat dihasilkan dengan menyampurkan zat mordan pada pewarna alam
yang sesuai pada tekstil. Penelitian ini bertujuan untuk mengeksplorasi potensi
penggunaan limbah kulit kopi ekselsa sebagai pewarna alami untuk menghasilkan
warna yang optimal dan juga bervariasi pada produk tekstil.
Metode yang digunakan pada penelitian ini adalah metode kualitatif dengan
pendekatan eksploratif. Metode kualitatif yang digunakan adalah studi literatur,
observasi langsung dan wawancara terkait dengan pewarna alam, proses
pengolahan kopi ekselsa dan pemanfaatan limbah kulit kopi ekselsa. Sedangkan
proses eksplorasi dilakukan untuk menghasilkan pengembangan variasi warna dari
pewarnaan pada kain katun dan kain rami menggunakan ekstrak limbah kulit kopi
ekselsa. Eksplorasi dilakukan dengan mencampurkan empat jenis mordan yaitu
mordan asam, mordan basa, mordan garam dan mordan logam. Hasil dari eksplorasi
telah diaplikasikan menjadi produk tekstil.
Penelitian ini membuktikan bahwa limbah kulit kopi jenis ekselsa memiliki potensi
yang signifikan sebagai pewarna alam pada produk tekstil. Warna yang dihasilkan
dapat beragam yang diperoleh melalui eksplorasi pada metode pencelupan, jenis
mordan, metode mordanting dan waktu pencelupan. Penelitian ini juga
membuktikan bahwa hasil dari pengembangan variasi warna tersebut dapat
diaplikasikan pada produk tekstil. Harapan dari hasil penelitian ini dapat
memberikan solusi alternatif pemanfaatan limbah kulit kopi ekselsa dan dapat
menghasilkan keberagaman variasi warna pada pewarna alam tekstil.