digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

Kopi adalah salah satu tumbuhan yang memiliki nilai ekonomi tinggi dan memiliki peran penting dalam meningkatkan pertumbuhan ekonomi Indonesia. Produksi kopi pada industri pengolahan kopi di Desa Karanggupito, Kabupaten Ngawi, Jawa Timur mempunyai produk unggulan kopi jenis ekselsa sebanyak dua ton biji kopi dalam setahun. Dari hasil produksi tersebut, limbah kulit kopi yang dihasilkan adalah sebesar 40%. Limbah kulit kopi pada pengolahan kopi tersebut saat ini hanya dimanfaatkan sebagai pakan ternak sebelum sisanya dibuang. Penelitian ini berupaya untuk memberikan alternatif solusi untuk mengoptimalkan potensi dari limbah kulit kopi supaya dapat memiliki nilai guna yaitu dimanfaatkan menjadi pewarna alam yang diaplikasikan pada produk tekstil. Limbah kulit kopi memiliki kandungan zat tanin yang dapat memberikan warna coklat pada tekstil dan variasi warna dapat dihasilkan dengan menyampurkan zat mordan pada pewarna alam yang sesuai pada tekstil. Penelitian ini bertujuan untuk mengeksplorasi potensi penggunaan limbah kulit kopi ekselsa sebagai pewarna alami untuk menghasilkan warna yang optimal dan juga bervariasi pada produk tekstil. Metode yang digunakan pada penelitian ini adalah metode kualitatif dengan pendekatan eksploratif. Metode kualitatif yang digunakan adalah studi literatur, observasi langsung dan wawancara terkait dengan pewarna alam, proses pengolahan kopi ekselsa dan pemanfaatan limbah kulit kopi ekselsa. Sedangkan proses eksplorasi dilakukan untuk menghasilkan pengembangan variasi warna dari pewarnaan pada kain katun dan kain rami menggunakan ekstrak limbah kulit kopi ekselsa. Eksplorasi dilakukan dengan mencampurkan empat jenis mordan yaitu mordan asam, mordan basa, mordan garam dan mordan logam. Hasil dari eksplorasi telah diaplikasikan menjadi produk tekstil. Penelitian ini membuktikan bahwa limbah kulit kopi jenis ekselsa memiliki potensi yang signifikan sebagai pewarna alam pada produk tekstil. Warna yang dihasilkan dapat beragam yang diperoleh melalui eksplorasi pada metode pencelupan, jenis mordan, metode mordanting dan waktu pencelupan. Penelitian ini juga membuktikan bahwa hasil dari pengembangan variasi warna tersebut dapat diaplikasikan pada produk tekstil. Harapan dari hasil penelitian ini dapat memberikan solusi alternatif pemanfaatan limbah kulit kopi ekselsa dan dapat menghasilkan keberagaman variasi warna pada pewarna alam tekstil.