Bencana longsor di Indonesia merupakan bencana alam dengan jumlah kejadian
terbanyak ke tiga pada tahun 2021 sehingga diperlukannya rencana mitigasi longsor.
Rencana mitigasi diperlukan untuk meminimalisir kerugian yang diakibatkan oleh
tanah longsor, yaitu dengan mengembangkan sistem peringatan dini tanah longsor.
Penelitian ini merancang sistem peringatan dini longsor berbasis Internet of Things
(IoT) untuk meningkatkan efisiensi dan keakuratan dalam mendeteksi potensi
terjadinya longsor. Sistem ini terdiri dari beberapa sensor yang dipasang di wilayah
rawan longsor untuk memantau parameter lingkungan seperti curah hujan, kelembaban
tanah, kemiringan lereng dan pergeseran tanah. Sensor-sensor ini akan mengumpulkan
data secara real-time dan mengirimkannya ke pusat penyimpanan data melalui jaringan
IoT. Di pusat penyimpanan data, data darisensor akan diolah menggunakan kecerdasan
buatan sehingga dapat memberikan status potensi terjadinya longsor. Setelah data
diolah, sistem peringatan akan menampilkan data dari parameter lingkungan yang
diukur dan status potensi terjadi longsor kedalam website monitoring yang telah dibuat.
Penelitian ini menghasilkan alat peringatan dini longsor berbasis IoT dengan
kecerdasan buatan yang memiliki tingkat kesalahan (error) pengukuran parameter
curah hujan sebesar 5,32%, kelembaban tanah 5,26%, pergeseran tanah 2,9%,
kemiringan tanah terhadap sumbu x (roll) 1,5% dan kemiringan tanah terhadap sumbu
y (pitch) 1,9% serta dengan kemampuan pengiriman data pada jarak maksimum 712,55
meter. Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan kontribusi dalam upaya
peningkatan mitigasi terhadap bencana longsor.