digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

Pemerintah Indonesia telah menetapkan target capaian akses sanitasi layak di dalam RPJMN 2020-2024 sebesar 90%, termasuk 15% akses sanitasi aman di dalamnya. Capaian akses sanitasi layak di Indonesia tahun 2021 sebesar 80,29%, termasuk di dalamnya 7,25% sanitasi aman. Pada Tahun 2021, jumlah penduduk Kabupaten Bogor mencapai 5.489.536 Jiwa, sedangkan jumlah penduduk Kecamatan Cibinong sebanyak 363.424 Jiwa. Tingkat capaian sanitasi layak di Kabupaten Bogor sebesar 63,91% dengan 0,38% sanitasi aman di dalamnya. Tingkat sanitasi layak dan aman di Kabupaten Bogor masih rendah, sehingga perlu ditingkatkan. Upaya Pemerintah Kabupaten Bogor dalam meningkatkan capaian akses sanitasi yaitu menetapkan Peraturan Bupati Bogor No. 74 Tahun 2021 yang memuat aturan Layanan Lumpur Tinja Terjadwal (LLTT) dengan periode nyedotan setiap 3 tahun sekali. LLTT merupakan program layanan sedot tinja untuk diolah di IPLT secara rutin yang dilakukan sesuai aturan yang belaku. Dalam mempersiapkan pelaksanaan LLTT penelitian ini akan menganalisis kesiapan berdasarkan aspek teknis, kelembagaan, finansial, sosial dan lingkungan. Penelitian menggunakan audit teknologi IPLT dengan metode pairwise comparisons terhadap variabel THIO dan analisis SWOT untuk menyusun strategi penerapan LLTT di Kabupaten Bogor. Pada penelitian ini dilakukan penyebaran kuesioner masyarakat terhadap 100 reponden di Kecamatan Cibinong dan kuesioner pairwise comparisons terhadap 15 responden ahli. Hasil analisis aspek teknis yaitu IPLT Cibinong memiliki idle capacity sebesar 23,5 m3/hari, IPLT Cibinong memiliki 10 unit truk untuk pelayanan sedot tinja, terdapat beberapa kerusakan unit pengolahan di IPLT Cibinong. Namun, penilaian audit teknologi THIO dari IPLT Cibinong memiliki kinerja baik dengan persentase sebesar 76,63%. IPLT Cibinong telah memenuhi 5 kriteria dari 8 kriteria penilaian kesiapan daerah melaksanakan LLTT. Hal itu menunjukkan bahwa IPLT Cibinong telah memenuhi 62,5% kesiapan daerah untuk melaksanakan LLTT. Hasil analisis aspek kelembagaan yaitu IPLT Cibinong dikelola oleh UPT SPALD Kabupaten Bogor dengan jumlah pekerja mencapai 52 orang. IPLT Cibinong memiliki biaya tarif sedot tinja sesuai dengan Peraturan Daerah Kabupaten Bogor ii No. 28 Tahun 2011 sebesar Rp. 150.000/penyedotan. Tarif tersebut dinilai terlalu rendah oleh perusahaan swasta sedot tinja di Kabupaten Bogor. Oleh sebab itu, dilakukan analisis aspek finansial yang menghasilkan tingkat ATP masyarakat sebesar Rp. 54.000/bulan dan nilai WTP sebesar Rp. 8.900/bulan atau Rp. 260.500/penyedotan. Analisis kelayakan finansial NPV dan BCR dapat diketahui tarif layanan sedot tinja minimal Rp. 7.200/bulan atau Rp. 259.200/penyedotan. Nilai ATP dan WTP lebih tinggi dibanding dengan nilai tarif yang berlaku dan tarif rencana untuk pelaksanaan LLTT. Analisis aspek sosial menunjukkan bahwa tingkat persentase kepedulian masyarakat terhadap pengelolaan air limbah di Kabupaten Bogor sebesar 69,12%. Hal ini menunjukkan masyarakat setuju dengan pelaksanaan program LLTT di Kabupaten Bogor. Analisis aspek lingkungan menunjukkan bahwa IPLT Cibinong masih memiliki parameter effluent yang melebihi baku mutu sesuai dengan Permen LHK No. 68 Tahun 2016. Parameter yang melebihi baku mutu yaitu CO, amoniak dan total coliform. Berdasarkan analisis SWOT, strategi yang di rekomendasikan untuk pelaksanaan LLTT di Kabupaten Bogor adalah progresif dengan melakukan sosialisasi, edukasi, promosi secara masif kepada masyarakat, melakukan kerjasama dengan seksi air limbah DPUPR Kabupaten Bogor untuk kolaborasi program LLTT dan program DAK Sanitasi, membuat perjanjian kerjasama dengan perusahaan swasta, pemberian subsidi dari APBD dan pengajuan kenaikan tariff untuk penyedotan lumpur tinja.