Konsep walkable city merujuk kepada desain perkotaan yang memprioritaskan kegiatan berjalan kaki dengan menyediakan lingkungan yang aman, nyaman, dan mudah diakses pejalan kaki. Adanya fenomena kenaikan suhu perkotaan yang diakibatkan oleh pertumbuhan kota dan urbanisasi secara signifikan mengindikasikan adanya penurunan kualitas lingkungan termal perkotaan. Kondisi tersebut akan memengaruhi kenyamanan berjalan kaki. Hal ini ditunjukan dengan adanya perbedaan tingkat kinerja dan keaktifan pejalan kaki pada Jl. Braga dan Jl. RE.Martadinata Kota Bandung dengan nilai walking score 90-100 yang juga disebut sebagai walker’s paradise. Perbedaan tersebut menjadi dasar dugaan bahwa kenyamanan termal merupakan salah satu faktor yang memengaruhi dan seharusnya dipertimbangkan dalam perhitungan walkability, khususnya dengan menggunakan walking score index. Dugaan tersebut akan dilihat melalui adanya hubungan antara kenyamanan termal dengan perilaku pejalan kaki.
Penelitian ini bertujuan untuk mengindentifikasi karakteristik elemen-elemen streetscape di Jln. Braga dan RE.Martadinata berdasarkan aspek kebutuhan pejalan kaki, kemudian akan dilakukan perhitungan indeks kenyamanan termal (PET). Selanjutnya, melakukan kuisioner terhadap responden untuk mengetahui persepsi dan referensi terhadap kenyamanan termal serta bagaimana pola perilaku pejalan kaki. Penelitian ini menunjukan bahwa nilai rata-rata PET pada lokasi penelitian adalah 35,34 0C, kondisi tersebut menunjukan persepsi termal warm dengan tingkat fisiologis moderate heat stress. Kondisi tersebut mengacu pada tingkat paparan panas yang menyebabkan ketidaknyamanan atau stress pada tubuh manusia. Keterimaan termal yang dirasa responden ini memiliki hubungan dengan intensitas berjalan kaki, yaitu berapa lama waktu yang dihabiskan seseorang untuk berjalan kaki dan jarak yang dapat ditempuh oleh seseorang dengan berjalan kaki yang ditunjukan dengan hasil uji square (Asymp.Sig< 0.05). Dapat disimpulkan bahwa kenyamanan termal ruang luar berhubungan dengan perilaku pejalan kaki, dan kenyamanan termal merupakan salah satu faktor yang seharusnya dipertimbangkan dalam perhitungan walkability, khususnya apabila menggunakan walking score index.