ABSTRAK Syabilla Ananda
Terbatas Yoninur Almira
» ITB
Terbatas Yoninur Almira
» ITB
BAB 1 Syabilla Ananda
Terbatas Yoninur Almira
» ITB
Terbatas Yoninur Almira
» ITB
BAB 2 Syabilla Ananda
Terbatas Yoninur Almira
» ITB
Terbatas Yoninur Almira
» ITB
BAB 3 Syabilla Ananda
Terbatas Yoninur Almira
» ITB
Terbatas Yoninur Almira
» ITB
BAB 4 Syabilla Ananda
Terbatas Yoninur Almira
» ITB
Terbatas Yoninur Almira
» ITB
BAB 5 Syabilla Ananda
Terbatas Yoninur Almira
» ITB
Terbatas Yoninur Almira
» ITB
PUSTAKA Syabilla Ananda
Terbatas Yoninur Almira
» ITB
Terbatas Yoninur Almira
» ITB
PUSTAKA Syabilla Ananda
Terbatas Yoninur Almira
» ITB
Terbatas Yoninur Almira
» ITB
Kawasan koridor Jalan Asia Afrika merupakan daerah pusat pariwisata yang
terletak di pusat Kota Bandung. Letaknya yang strategis di pusat kota menjadikan
kawasan ini padat akan aktivitas pariwisata maupun mobilitas lain di dalam
kawasan maupun dari dan menuju kawasan sekitarnya. Menyadari hal tersebut,
jalan merupakan bagian penting dalam transportasi, karena sebagai media dalam
pemindahan penumpang dan barang dari suatu tempat ke tempat yang lain dengan
atau tanpa alat angkut. Jalan juga harus menjadi ruang yang aman, nyaman, sehat,
hijau, serta memiliki identitas agar menjadi ideal. Salah satu konsep yang mampu
mewujudkan kondisi tersebut adalah konsep livable street, yang dimana memiliki
konsep bahwa jalan yang ideal harus aman, memberikan kesehatan bagi
penggunanya, green, dan memiliki suasana yang menyenangkan, menjadi wilayah
lingkungan yang melibatkan masyarakat. Oleh karena itu, ingin diteliti apakah
Kawasan Koridor Jalan Asia Afrika sudah memenuhi konsep livable street.
Penelitian dilakukan dengan menentukan kualitas ruang jalan yang dilihat dari
karakter fisik dan kondisi livabilitas dari kawasan dan membandingkannya dengan
kriteria dan indikator livable street yang sudah ditentukan. Indikator tersebut
kemudian dipetakan menggunakan importance-performance analysis untuk
mengetahui kondisi livabiltas dan urgensi indikator seperti apa yang perlu
diperbaiki. Dengan deminikian, penelitian ini menyimpulkan bahwa Kawasan
Koridor Jalan Asia Afrika dinilai belum livable street, maka dari itu perlunya
rumusan pengembangan pada kawasan yang sesuai dengan konsep livable street.