digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

2023 TS PP BELLA ANNESHA 1.pdf
PUBLIC Noor Pujiati.,S.Sos

Upcycling adalah suatu pendekatan kreatif dalam mengolah limbah tekstil dan pakaian bekas menjadi produk fashion baru dengan nilai tambah. Dengan menerapkan konsep upcycling produk fashion dapat memiliki masa pakai yang lebih panjang, sehingga memperpanjang siklus hidupnya sebelum mencapai fase end-of-life sebagai limbah. Upaya ini penting untuk menyelesaikan masalah fast fashion yang bergerak cepat menciptakan produk fashion terkini dan berdampak terhadap lingkungan akibat limbah tekstil yang dihasilkan. Pentingnya pendekatan upcycling dibuktikan dengan semakin banyak bermunculannya brand fashion Indonesia yang menerapkan proses upcycle sebagai salah satu pengembangan produk menggunakan material pakaian bekas, terutama di kota-kota besar seperti Bandung dan Jakarta. Penggunaan pakaian bekas sebagai material dalam pembuatan produk upcycle fashion akan mempengaruhi proses desain yang dilalui, sehingga akan membedakannya dengan proses desain fashion non-upcycle yang menggunakan bahan baru sebagai material. Maka dari itu proses desain brand upcycle fashion tersebut menarik untuk dikaji lebih lanjut. Penelitian ini menggunakan metodologi kualitatif in-depth interview dengan 4 brand upcycle fashion di Bandung dan Jakarta. Dari keempat brand tersebut didapatkan temuan sebuah model praktik yang menunjukkan bahwa proses upcycle memiliki beberapa tahapan, yaitu: research & inspiration, fabric sourcing, curation, product development, manufacturing, post-production (waste management & archiving), dan educational selling. Kemudian terdapat beberapa aspek yang mempengaruhi proses desain upcycling dan juga membuatnya berbeda dari proses desain fashion non-upcycle, yaitu praktisi dapat memulai langkah awal dari research yang mempengaruhi pengambilan keputusan dalam proses fabric sourcing, atau langkah sebaliknya. Proses fabric sourcing diikuti dengan tahap curation untuk membagi golongan pakaian bekas yang menjadi bahan utama dan tambahan pada desain yang dituju. Selain itu dalam prosesnya, brand upcycle fashion memiliki tahap pengolahan post production yaitu adanya waste management dengan cara kategorisasi tipe limbah dan tahap archiving dimana pakaian upcycle yang tidak terjual dalam jangka waktu tertentu akan masuk ke proses editing untuk direkontruksi atau dimodifikasi kembali sebagai langkah menuju sustainable. Diharapkan model praktik upcycle fashion dari penelitian ini dapat diadaptasi oleh para pelaku fashion serta masyarakat awam yang ingin menerapkan upcycle untuk mengolah pakaian bekas menjadi produk baru.