digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

Perusahaan global semakin menekankan isu-isu keberlanjutan. Salah satu prisma yang digunakan oleh perusahaan yang bertanggung jawab dan berkelanjutan adalah melalui tanggung jawab sosial perusahaan (CSR). PT PLN Indonesia Power PLTGU Cilegon OMU adalah anak perusahaan dari perusahaan milik negara Indonesia yang berkomitmen untuk berperilaku tanggung jawab dan berkelanjutan melalui CSR. Program CSR lama di desa Margasari, sebagai area cincin pertama perusahaan, perlu digantikan karena telah mencapai batas waktu. Analisis SWOT dilakukan dengan memperhatikan kondisi masyarakat yang ada berdasarkan dokumen Pemetaan Sosial 2022. Analisis tersebut menunjukkan bahwa terdapat potensi untuk melaksanakan kelompok penjahit baru bernama Pujasari sebagai Program CSR baru di desa Margasari. Namun, karena program CSR merupakan investasi sosial, perusahaan harus yakin dengan manfaat yang akan dihasilkan oleh program kepada masyarakat di masa depan. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui kelayakan ekonomi program, nilai pengembalian sosial terhadap investasi (SROI), variabel yang dapat mempengaruhi pencapaian SROI, dan kontribusi program terhadap pencapaian SDGs. Penelitian ini akan mengintegrasikan teknik analisis keuangan menggunakan metode capital budgeting dan konsep triple bottom line dalam perhitungan SROI. Analisis sensitivitas akan digunakan untuk menentukan variabel yang penting terhadap pencapaian SROI. Penelitian ini menunjukkan bahwa perhitungan menggunakan konsep triple bottom line (mempertimbangkan manfaat ekonomi, sosial, dan lingkungan) dalam jangka waktu proyek 5 tahun, menghasilkan NPV sebesar IDR 1,98 miliar, IRR sebesar 109% dengan WACC sebesar 13,349%. Nilai SROI program ini adalah 20,39 yang menunjukkan bahwa setiap Rp 1 yang diinvestasikan oleh perusahaan dalam program ini, menghasilkan manfaat sosial senilai Rp 20,39. Analisis sensitivitas menunjukkan bahwa WACC, harga jual kain bekas, produktivitas kerja, dan harga bahan baku kain bekas secara berurutan adalah variabel yang paling sensitif dalam mengubah nilai SROI proyek. Selain itu, program ini menunjukkan kontribusi terhadap pencapaian SDGs nomor 1, 5, 8, 12, dan 13.