digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

ABSTRAK Fikri Ikhwan Naufal
Terbatas  Irwan Sofiyan
» Gedung UPT Perpustakaan

CV MA Mekar Rubber merupakan perusahaan yang bergerak pada sektor pengolahan karet bekas, terutama pada bidang penggilingan karet bekas yang telah didirikan sejak tahun 1986. Seiring dengan berkembangnya perusahaan, jumlah permintaan produk Mesh (produk hasil penggilingan karet bekas) semakin meningkat setiap tahunnya. Pada awal tahun 2023, CV MA Mekar Rubber menerima proposal kerja sama untuk menjadi pemasok tetap produsen di Kapuk yang rencananya akan di mulai di akhir kuartal ketiga atau di awal kuartal keempat. Hasil tawaran kerja sama tersebut kemudian diproyeksikan dan didapatkan bahwa dibutuhkan sekitar ruang penyimpanan 1330 karung produk jadi per minggunya, sedangkan kapasitas penyimpanan yang tersedia saat ini hanya dapat menampung sekitar 960 karung produk jadi per minggunya. Begitu juga dengan kebutuhan material, jika diproyeksikan saat ini dibutuhkan ruang penyimpanan sebesar 2085 karung material per minggunya, sedangkan kapasitas hanya dapat menampung sekitar 2070 karung. Selain kurangnya kapasitas penyimpanan, metode penyimpanan yang saat ini masih dilakukan secara tradisional dengan menggunakan prinsip block stacking juga menimbulkan masalah pemborosan terkait transportasi dan gerakan yang menghabiskan sekitar 19% waktu kerja per hari untuk kegiatan tidak bernilai tambah. Pembuatan usulan rancangan tata letak pabrik secara keseluruhan, tata letak gudang produk jadi dan tata letak gudang material dilakukan untuk membantu CV MA Mekar Rubber mengakomodasi pesanan pada tahun 2023 sekaligus meminimalisasi masalah pemborosan terkait transportasi dan gerakan. Berbagai jenis model optimasi perancangan gudang dikembangkan berdasarkan jumlah bloknya, jenis fungsi objektif yang digunakan dan kebijakan penyimpanan yang digunakan. Model optimasi diselesaikan dengan menggunakan dua jenis program. Model gudang 1 blok dan model gudang 2 blok dengan kebijakan penyimpanan random diselesaikan dengan menggunakan global solver yang terdapat pada LINGO, sedangkan model gudang 2 blok dengan kebijakan penyimpanan dedicated dan class-based diselesaikan dengan menggunakan MATLAB genetic algorithm live editor. Kemudian, dilakukan pengalokasian barang/kelas ke dalam gudang untuk menentukan peletakan yang paling optimal dapat meminimalisasi jarak tempuh tahunan. Terakhir, gudang yang telah dikonstruksi digabungkan dengan fasilitas lainnya dengan menggunakan algoritma BLOCPLAN untuk membentuk tata letak keseluruhan. Hasil iterasi model perancangan gudang dan model alokasi menunjukkan bahwa untuk gudang produk, alternatif yang terbaik merupakan gudang dengan jumlah blok sama dengan 2 (dua) blok, dengan alternatif fungsi objektif jarak tempuh dan dengan menggunakan kebijakan penyimpanan class-based, Gudang tersebut memiliki ekspektasi jarak tempuh tahunan sebesar 107.286 m dengan luas total 229,24 m2 dan dengan kapasitas penyimpanan total sebesar 96 palet. Sedangkan untuk gudang material, alternatif yang terbaik merupakan gudang dengan jumlah blok sama dengan 2 (dua) blok, dengan alternatif fungsi objektif jarak tempuh dan dengan menggunakan kebijakan penyimpanan class-based. Gudang tersebut memiliki ekspektasi jarak tempuh tahunan sebesar 141.022 m dengan luas total 370,28 m2 dan dengan kapasitas penyimpanan total sebesar 180 palet. Terakhir, untuk perancangan tata letak secara keseluruhan yang terpilih berdasarkan algoritma BLOCPLAN memerlukan luas sebesar 1.869,005 m2 yang memiliki nilai kriteria performansi adjcency score sebesar 0,67 dan nilai kriteria performansi rel-dist score sebesar 0,73.